PPKM Berlanjut, Bupati Tegal Mengajak Pejabat dan Warga Memborong Produk UMKM

PPKM Berlanjut, Bupati Tegal Mengajak Pejabat dan Warga Memborong Produk UMKM

Bupati mengajak pejabat di lingkungan Pemkab Tegal bersama warga yang memiliki kepedulian dan kelebihan rezeki untuk memborong produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

Pesan tersebut disampaikan saat mencanangkan gerakan Nglarisi Jajan Wonge Dewek di Aula Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (DisdagkopUKM) Kabupaten Tegal.

Umi Azizah mengatakan, gerakan yang diinisiasi Disdagkop-UKM Kabupaten Tegal tersebut merupakan bagian dari kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Dirinya menilai, gerakan membeli produk UMKM akan membantu pelaku usahanya bertahan hidup, bahkan tetap melaju di tengah pandemi. 

Pembatasan mobilitas dan kegiatan masyarakat untuk menekan penularan Covid-19 ini, jangan menjadi penghalang pemasaran produk UMKM. 

“Pelaku UMKM harus bisa berinovasi, memanfaatkan layanan pesan antar, memasarkan produk dan karya usahanya secara daring melalui media sosial maupun pesan percakapan hingga platform marketplace,” katanya.

Platform media sosial dan marketplace, tambah Umi, kini sudah menjadi sarana penjualan yang cukup efektif bagi pelaku usaha tanpa harus memiliki toko atau gerai penjualan. Pun demikian dengan metode pembayarannya juga dapat dilakukan melalui transfer uang digital lewat beragam aplikasi uang elektronik atau e-money hingga ke proses pengiriman barangnya yang bisa memanfaatkan jasa ojek daring. 

Dirinya memandang penting peran UMKM ini sebagai penopang perekonomian nasional yang berkontribusi hingga 57,8 persen PDB nasional dan menyerap sekitar 97 persen lapangan kerja. 

Dirinya berpendapat bahwa pandemi Covid-19 telah menekan kehidupan ekonomi pelaku usaha kecil, usaha mikro dan ultra mikro. Bahkan tidak sedikit di antaranya yang kemudian terpuruk karena pendapatan hariannya menurun drastis. 

Oleh karenanya, pemerintah terus menggelontorkan program stimulus ekonomi dan bantuan sosial kepada pelaku UMKM terdampak Covid-19 seperti Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga restrukturisasi kredit usaha di sektor keuangan. 

"Gerakan Nglarisi Jajan Wonge Dewek tidak berhenti sekedar slogan. Harus ada aksi nyata dari pemerintah seperti para pejabatnya dan juga warganya untuk membeli produk-produk UMKM," tambahnya.

Tidak hanya membeli, lanjut Umi, kiranya semua di sini juga bisa berperan sebagai agen pemasaran produk UMKM. 

Melalui konsep Jalabia atau Jualan Bareng Umi-Ardie, ikut membantu memasarkan produk-produk UMKM yang setelah diunggah profil usahanya ke media sosial ternyata ada peningkatan pesanan dari konsumen. (guh/ima/zul)

Sumber: