Puluhan Karyawan Positif, Pabrik Garmen di Brebes Disemprot Disinfektan
PMI Kabupaten Brebes menerjunkan mobil gunner, untuk melakukan sterilisasi di kawasan pabrik garmen dengan penyemprotan desinfektan, kemarin.
Langkah itu untuk mengantisipasi penularan Covid-19 di pebrik garmen tersebut setelah puluhan karyawannya positif rapid swab antigen.
Ketua PMI Brebes Wahidin Soedja mengatakan, selain menerjunkan satu unit mobil gunner, pihaknya juga menurunkan satu unit mobil tangki dalam penyemprotan disinfektan di kawasan pabrik garmen tersebut. Langkah itu diambil sebagai upaya partisipasi pihaknya dalam mencegah penularan Covid-19 di Brebes.
"Total ada enam personel kita terjunkan ke lokasi. Ini sebagai tindak lanjut permintaan pabrik dan partisipasi kami dalam meminimalisir penyebaran Covid-19," ujarnya, Senin (21/6).
Menurut dia, PMI Brebes terus meningkatkan kegiatannya dalam upaya pencegahan Covid-19 Brebes. Sebelum di pabrik garmen, PMI juga melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah fasilitas umum di sepanjang jalur Pantura Brebes.
"Kita harapkan dengan upaya ini bisa menekan angka penyebaran Covid-19 di Kabupaten Brebes," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan karyawan di PT Daehan Global yang ada di Desa Cimohong Kecamatan Bulakamba dinyatakan positif hasil rapid swab antigen, belum lama ini.
Terkait peristiwa itu, penanggungjawab Medical Check Up (MCU) di perusahaan garmen tersebut memberikan penjelasan.
Sebagai penanggungjawab, dr Linaldi mengatakan, ke 20 karyawan PT Daehan Global diketahui positif swab antigennya saat mengikuti pelaksanaan screening di perusahaan.
Screening tersebut, kata dia, dilakukan kepada seluruh calon karyawan baru maupun yang perpanjang kontrak. Baik ada gejala maupun tidak ada gejala melalui pemeriksaan swab antigen.
"Setelah dilakukan swab antigen, diketahui puluhan karyawan yang hendak melakukan perpanjangan kontrak dan calon karyawan hasilnya positif," ungkapnya melalui sambungan telpon genggamnya, Minggu (20/6).
Dijelaskannya, jika dinyatakan positif swab antigen, kemungkinan besar hasil PCR-nya juga postif. Akan tetapi, kata dia, idealnya tetap harus dilakukan PCR untuk benar-benar menegakkan diagnosa Covid-19.
"Jadi status dari rapid swab antigen ini tetap sebagai screening bukan sebagai penegak diagnosa. Dan screening ini bagus dilakukan dalam sebuah perusahaan. Upaya ini sebagai dukungan pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19," terangnya.
(ded/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: