Teror Aksi Pencabulan Anak di Bawah Umur Hantui Tasik

Teror Aksi Pencabulan Anak di Bawah Umur Hantui Tasik

Aksi pencabulan terhadap anak di bawah umur seolah tiada hentinya di Tasikmalaya. Perkara asusila itu terus berulang setiap waktu baik dilakukan orang dewasa atau pun sesama anak di bawah umur.

Seperti yang dilaporkan ke Polres Tasikmalaya Kota, Rabu (2/6) lalu. Di mana warga Kawalu melaporkan adanya dugaan pencabulan terhadap anak berusia 9 tahun.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan pada, Minggu (30/5) lalu, pelaku berinisial Fa (30) mengajak korban berekreasi ke Pantai Sindangkerta Kabupaten Tasikmalaya. Pulang dari pantai, korban dibawa ke rumah kosong dan terjadilah aksi pencabulan.

Efek dari kejadian itu korban terus menangis, dia pun menceritakan apa yang dialami kepada kerabatnya. Setelah itu, barulah kasus tersebut dilaporkan ke Polres Tasikmalaya Kota.

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Septiawan Adi Prihartono membenarkan adanya kejadian dugaan pencabulan tersebut. Kata dia, kasusnya kini tengah ditangani penyidik.

"Ya memang benar ada laporan kasus tersebut dan sedang kami tangani," singkatnya kepada wartawan, Jumat (4/6) malam.

Kasus asusila lainnya juga terjadi di wilayah Mangkubumi, Senin (24/5). Korban perempuan berusia 17 tahun, sebut saja putik. Sementara pelakunya masih berusia 16 tahun, sebut saja kumbang.

Hal itu terjadi ketika Putik berkunjung ke tempat tinggal Kumbang di sebuah perumahan di Mangkubumi. Kumbang menawarkan minuman beralkohol kepada korban hingga tubuhnya melemah.

Dalam kondisi tak berdaya, Kumbang pun melakukan aksi tak terpujinya kepada Putik. Tidak terima dengan perlakuan Kumbang, Putik pun melaporkan hal itu ke Polres Tasikmalaya Kota.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Tasikmalaya Eki S Baehaqi menyesalkan terjadinya kasus-kasus pencabulan tersebut. Menurutnya peran pemerintah harus lebih digencarkan untuk urusan perlindungan anak.

“Karena ini memberikan efek negatif bagi psikis dan mental anak, jangan sampai pencabulan yang terus terjadi dianggap sebuah hal biasa,” terangnya.

Begitu juga peran orang dewasa baik orang tua maupun kerabat tidak kalah penting. Karena keselamatan dan keamanan anak menjadi tanggung jawab orang dewasa di sekitarnya.

“Ini lebih kepada pengawasan agar hal-hal seperti ini bisa dicegah,” pungkasnya. (rez/rga/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: