Over Kapasitas, Pelabuhan Perikanan Pantai di Kota Tegal Perlu Perluasan
Banyaknya nelayan yang melakukan tambat labuh pada masa-masa tertentu mengakibatkan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) dipenuhi kapal jenis cantrang dan lainnya menyebabkan kawasan kolam over kapasitas. Bahkan, melebar hingga ke Pelabuhan Pelindo dan lokasi lainnya.
Karenanya, pelabuhan yang berlokasi di Jalan Jongor Kelurahan Tegalsari Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal itu perlu adanya perluasan. Selain itu, juga pengerukan untuk mengurangi pendangkalan yang terjadi di kolam.
Ketua DPRD Kota Tegal Kusnendro mengatakan, pada masa tertentu seperti Lebaran, kondisi kolam pelabuhan tidak mampu menampung kapal jenis cantrang dan gillnet maupun kapal kecil di Muarareja. Hal itu dikarenakan banyaknya kapal yang tambat labuh setelah bongkar.
"Pelabuhan tidak mampu menampung jumlah kapal yang lebih dari 400 kapal. Karenanya, setelah bongkar mereka akan melakukan tambat kapal di Pelabuhan Pelindo, sehingga di sana juga menjadi penuh," katanya.
Karenanya, kata Kusnendro, perlu dilakukan perluasan terhadap PPP Tegalsari. Adapun yang dimungkinkan, perluasannya ke barat ke arah Kelurahan Muarareja di sebelah utara Kampung Tiram.
"Jika diperluas bisa memungkinkan untuk menampung kapal-kapal yang tambat labuh," katanya.
Sebab, kata Kusnendro, saat ini yang ada saat kondisi penuh, banyak kapal yang berlabuh di pinggir Sungai Sibelis, Jongor dan pelabuhan. Bahkan ada yang di tengah kolam.
"Hal itu akan menyulitkan mereka saat berangkat. Karena kapal yang berada di sebelah selatan akan menunggu paling lama," ujarnya.
Kemudian, kata Kusnendro, di sana juga terjadi proses pendangkalan, sehingga diperlukan pengerukan. Namun, itu baru bisa dilakukan manakala kondisi kolam juga dalam kondisi sepi.
"Terkait kekumuhan, memang IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah) belum berfungsi maksimal. Selain itu, juga perlu adanya petugas kebersihan yang akan melakukan pembersihan di saluran sekitar pelabuhan, tempat pelelangan ikan dan sekitarnya. Sehingga kebersihan dan higienitas lingkungan bisa dilaksanakan," tandasnya.
Kemudian, imbuh Kusnendro, apabila ada gelombang yang besar, ombak masuk kamar pelabuhan. Sehingga rawan menyebabkan benturan antarkapal yang berlabuh. Karenanya, ujung dermaga perlu diperbaiki dan diperlukan kajian.
"Sehingga dermaga menjadi benteng gelombang agar tidak menyebabkan masuk ke kolam pelabuhan," pungkasnya. (muj/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: