Mengenal Tuan Haji Abdullah, Pencipta Martabak Telur Khas Lebaksiu Tegal Asal India
Berbicara soal martabak, pikiran masyarakat akan langsung tertuju pada wilayah Lebaksiu. Namun apakah mereka mengenal siapa warga yang menciptakan martabak pertama kali.
Ketua Asosiasi Martabak dan Jajanan (Almarjan) Indonesia Haji Maskun, Sabtu (22/5) menuturkan, bagi masyarakat Desa Lebaksiu Kidul, Lebaksiu Lor dan sekitarnya, nama Abdullah cukup dikenal pada zamannya hingga sekarang.
Dia dikenal sebagai pencipta martabak telur yang berasal dari India semasa hidupnya. Namun namanya tetap harum di kalangan masyarakat karena Abdullah pernah tinggal di Desa Lebaksiu Kidul Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal.
Tidak hanya itu, Abdullah juga berhasil membawa masyarakat Lebaksiu menjadi pengusaha martabak di berbagai kota besar di Indonesia.
"Meski asalnya dari India, tapi Abdullah juga pernah tinggal di Desa Lebaksiu Kidul," katanya saat khaul Tuan H Abdullah di Desa Yamansari, Kecamatan Lebaksiu.
Khaul yang dibalut dengan halalbihalal ini dihadiri sejumlah pengusaha martabak asal Lebaksiu yang merantau di berbagai kota besar di Indonesia.
Khaul kali ini memang tidak dihadiri anak dari Abdullah. Sebab ketiga anak Abdullah, dua di antaranya sudah meninggal dunia. Sedangkan satu orang lagi berdomisili di Kota Tangerang.
Kisah perjalanan hingga meninggal dunia di Lebaksiu berawal saat Abdullah tinggal di Kota Semarang bersama istrinya. Saat istrinya meninggal dunia, Abdullah menikah lagi dengan Hajjah Masniah yang merupakan warga Lebaksiu. Ketika itu, Masniah bekerja sebagai karyawannya Abdullah.
"Setelah menikah lagi dengan Masniah, Abdullah akhirnya tinggal di Lebaksiu. Dan pertama kalinya Abdullah menciptakan martabak telur sekitar tahun 1935," tambahnya.
Kendati sudah menciptakan martabak telur, lanjut Haji Maskun, Abdullah tidak pernah mangkal di Tegal. Dia justru keliling kota mengikuti rombongan acara hiburan rolet. Setiap keliling kota, Abdullah selalu mengajak keluarga Masniah untuk menjadi karyawannya.
Ketika sudah bisa membuat adonan martabak, tidak sedikit karyawannya yang keluar dan membuka usaha sendiri. Hal itu selalu dilakukan oleh karyawannya hingga akhirnya masyarakat Lebaksiu banyak yang berprofesi sebagai pedagang martabak di sejumlah kota besar.
Sementara itu, Ketua
Kerukunan Keluarga Lebaksiu Tegal-Makasar (KKLTM) Haji Soni mengakui memang berkat Abdullah, masyarakat Lebaksiu banyak yang sukses menjadi pengusaha martabak. Kali ini, pihaknya mengucapkan syukur dengan terselenggaranya khaul Tuan Haji Abdullah.
Haji Abdullah dimakamkan di Desa Lebaksiu Kidul dan warga selalu mengirimkan doa untuk almarhum setiap tahun.
Selain dihadiri sejumlah pengusaha martabak, juga menghadirkan KH Abdul Aziz dari Bojong sebagai penceramah. (guh/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: