Pasca Libur Lebaran, Dinkes Klaim Angka Covid-19 di Brebes Melandai

Pasca Libur Lebaran, Dinkes Klaim Angka Covid-19 di Brebes Melandai

Pasca libur Lebaran, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Brebes mengklaim jumlah kasus virus corona (Covid-19) di kota bawang merah ini melandai. Bahkan, jumlah kasus di Brebes cenderung menurun atau melandai sejak tiga minggu terakhir.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Brebes Imam Budi Santoso mengatakan, hingga Minggu (16/5) malam pukul 21.00 WIB, jumlah angka kasus Covid-19 di Brebes mencapai 6.361 kasus. Dari jumlah tersebut, 5.032 orang dinyatakan sembuh.

“Sedangkan 521 pasien melakukan isolasi mandiri, 506 orang dirawat dan 302 orang dilaporkan meninggal dunia,” ungkapnya, Senin (17/5).

Dari data Dinkes Kabupaten Brebes menyebutkan, Kecamatan Brebes merupakan wilayah dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak dari 17 kecamatan yang ada, yakni mencapai 823 kasus. Disusul Kecamatan Bumiayu dengan jumlah kasus 630 orang terpapar Covid-19.

Sedangkan untuk wilayah yang paling sedikit jumlah kasus Covid-19 yakni Kecamatan Songgom dengan jumlah mencapai 105 kasus. Disusul Kecamatan Salem dengan jumlah kasus mencapai 118 kasus.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinkes Kabupaten Brebes dr Sartono mengatakan, rumah isolasi yang disiapkan oleh Pemkab Brebes yakni di Islamic Center belum difungsikan. Hal ini dikarenakan jumlah kasus Covid-19 tidak ada kenaikan yang signifikan melainkan jumlahnya menurun.

“Sementara ini belum ada lonjakan yang signifikan. Tapi, kita sudah mengantisipasi tempat isolasi terpusat, jadi kapanpun dibutuhkan siap digunakan,” ternangya.

Di lain tempat, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Brebes Djoko Gunawan meminta masyarakat dan perangkat daerah atau pegawai untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang ada. Terlebih, pihaknya telah menginstruksikan instansi, kecamatan hingga tingkat desa untuk meningkatkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.

“Tetap kita instruksikan ke masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan yang ada. Dan di tingkat desa sudah kita minta tingkatkan PPKM Mikro,” pungkasnya. (ded/ima)

Sumber: