Pengakuan Ayah Terduga Teroris di Mabes Polri: Anak Saya Ada yang Menuntun dan Membawa

Pengakuan Ayah Terduga Teroris di Mabes Polri: Anak Saya Ada yang Menuntun dan Membawa

Ayah kandung Zakiah Aini, Muhammad Ali (69) menyebut anaknya ada yang menuntun dan membawa, sehingga mau menyerang Mabes Polri seorang diri.

Akibatnya, ungkap Muhammad Ali, Zakiah Aini keliru dan menganggap menyerang Mabes Polri adalah tindakan jihad. Muhammad Ali meyakini putrinya berbuat demikian, karena dituntun orang lain selama ini. 

Hal itu diungkapkan Muhammad Ali, Kamis siang (1/4) lalu, kepada wartawan. Muhammad Ali baru saja pulang sholat Dzuhur di sebuah musala di dekat kediamannya di Jalan Lapangan Tembak, RT 03 RW 10, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.

Muhammad Ali yang berjalan kaki tampak sempat berbicara dengan tetangganya yang bernama Tiuria soal kematian Zakiah Aini. Saat ditanyai awak media, ayah Zakiah Aini ini tak berkomentar banyak.

“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun ….” katanya.

Ali tak menyangka anaknya Zakiah Aini bisa berbuat demikian. Ali juga meyakini bahwa Zakiah Aini beraksi bukan karena atas kemauannya sendiri, melainkan karena ada tuntunan dari orang lain.

“Kata dia, ada orang yang menuntun anaknya. Ada yang bawa dia, bapaknya bilang gitu. Karena anak seperti itu masih labillah ketika diajak, ya dia mau,” kata Tiuria menceritakan ucapan Ali kepada wartawan.

Muhammad Ali selama ini juga tak mengetahui putrinya ikut klub menembak. “Pak Ali tidak tahu sama sekali (soal KTA Perbakin, red). Kegiatan dia di luar saja sama sekali orang tuanya, keluarganya, tidak tahu,” kata Tiuria.

“Makanya mereka juga kaget sesudah kejadian ini. Makanya tadi kan dibilang ‘ada yang nuntun’, ‘ada yang bawa’,” kata Tiuria.

Sementara itu, Ketua RT di kediaman Zakiah tinggal, Kasdi, mengakui jarang bertegur sapa dan bertemu dengan yang bersangkutan. Zakiah Aini dikenal sebagai pribadi yang tertutup. Penyerang Mabes Polri itu tinggal bersama kedua orangtuanya dan 2 saudara kandungnya.

Zakiah Aini merupakan bungsu dari 6 bersaudara. “Dia itu diam, diam banget. Jarang itu keluar rumah. Orang saya saja jarang ketemu. Namanya perawan, umur 25, 26 tahun harusnya kan bergaul biar ketemu sama laki-laki kan ya, ini enggak,” katanya. (pojoksatu/zul)

Sumber: