Imbas Jalan Longsor di Bukit Clirit, Pendapatan Asli Daerah Guci Terjun Bebas

Imbas Jalan Longsor di Bukit Clirit, Pendapatan Asli Daerah Guci Terjun Bebas

BUMIJAWA - Longsornya jalan di Bukit Clirit Desa Kalibakung Kecamatan Balapulang berimbas pada kunjungan wisatawan ke obyek wisata. 

Bahkan saat ini, retribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Obyek Wisata Pemandian Air Panas Guci mengalami terjun bebas karena mengalami penurunan jumlah wisatawan.

Kepala UPTD Pariwisata Guci Achmad Abdul Khasib, Sabtu (20/3) mengatakan, PAD Obyek Wisata Guci mengalami penurunan 
drastis, imbas dari bencana longsor jalan menuju ke Guci. Tepatnya di kawasan Bukit Clirit, Desa Kalibakung Kecamatan Balapulang. Jumlah pengunjung menurun, sehingga kondisi Obyek Wisata Guci sepi sekali.

"Sebelum terjadi longsor, jumlah wisatawan di hari biasa mencapai 900 orang per hari. Sedangkan di hari libur, mencapai 2000 orang," katanya. 

Namun, tambah Achmad Abdul Khasib, setelah ada bencana tanah bergerak di Bukit Clirit, jumlah wisatawan hanya 95 orang. Itu di hari aktif kerja. Sementara pada akhir pekan, hanya 400 pengunjung. Sehingga kalau diperkirakan penurunannya mencapai 80 persen. 
Sejauh ini, retribusi PAD Guci baru mencapai sekitar 20 persen. 

"Padahal, jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, pencapaian PAD pada triwulan pertama sudah tembus 30 persen," tambahnya. 

Target retribusi PAD Guci di tahun 2021 ini sebesar Rp3,9 miliar, lanjut Achmad Abdul Khasib, tetapi dirinya tetap optimistis untuk pencapaian PAD bisa 100 persen. Dirinya tidak menampik, kondisi ini juga dikeluhkan oleh para pedagang di wisata Guci karena lapak mereka sepi. Termasuk para pemilik penginapan. Dirinya berharap, jalan yang longsor di kawasan Bukit Clirit segera diperbaiki. Sebab, meski dirinya sudah kerap menginformasikan kepada pengunjung ketika hendak ke Guci melewati Kecamatan Jatinegara atau Desa Jejeg, tetapi wisatawan enggan melakukannya. Mereka justru mengurungkan niatnya pergi ke Guci karena jika melewati Jatinegara atau Desa Jejeg, jaraknya lebih jauh.

"Kebanyakan para pengunjung lebih nyaman jika melewati jalur utama. Kalau lewat jalur alternatif, jauh," tambahnya. (guh/ima)

Sumber: