Bank bjb Terus Optimalisasi Infrastruktur Digital

Bank bjb Terus Optimalisasi Infrastruktur Digital

Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi mengatakan digitalisasi sangat penting untuk menggenjot bisnis perbankan, terlebih di tengah situasi pandemi COVID-19 seperti sekarang.

Inovasi teknologi di industri perbankan memberikan fleksibilitas dan kemudahan dalam bertransaksi. Meningkatnya transaksi digital menunjukkan perubahan perilaku masyarakat dalam bertransaksi.

Bank Indonesia mencatat, tumbuhnya transaksi keuangan dan pembayaran digital sudah mulai banyak dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Itu tercermin dari nilai transaksi uang elektronik selama pandemi COVID-19 pada Desember 2020 yang mencapai Rp22,1 triliun atau tumbuh 30,44% year-on-year (yoy).

Kondisi ini, direspons banj bjb dengan berbagai inovasi teknologi guna memenuhi kebutuhan pasar sekaligus meningkatkan kemudahan akses kepada nasabah di era yang serba cepat.

“Sepanjang tahun 2020 hingga saat ini, bank bjb berhasil menelurkan sejumlah inovasi layanan digital perbankan yang memberikan kemudahan kepada nasabah dalam mengakses layanan bank bjb,” kata Yuddy.

Di antaranya, penerbitan uang elektronik bjb DigiCash yang kehadirannya disambut positif terutama oleh konsumen anak muda. Kemudian, platform mobile banking bjb Digi yang kini telah dapat melayani proses pengajuan kredit perbankan.

Selain itu, bank bjb juga telah mengeluarkan aplikasi bjb MESRA untuk pengajuan Kredit MESRA (Masyarakat Ekonomi Sejahtera). Serta, aplikasi bjb Laku (Layanan Akses kredit UMKM) untuk semua jenis pinjaman usaha.

Di luar layanan produk perbankan, terobosan juga dilakukan bank bjb berupa penerapan sistem lelang E-Procurement dan adopsi teknologi QR Code Indonesian Standard (QRIS) Payment.

Perusahaan juga membuat platform bjb DiSentra (Digital Sistem Edukasi dan Interaksi) sebagai wadah interaksi, konsultasi, edukasi, serta pemasaran jual beli produk UMKM binaan bank bjb secara digital.

Yuddy menambahkan, infrastruktur digital menjadi salah satu fokus perseroan yang akan terus dioptimalisasi. “Perbaikan demi perbaikan ini, juga bertujuan guna meningkatkan akses masyarakat terhadap produk dan jasa perbankan melalui inklusi keuangan yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi,” tuntasnya.

Digitalisasi perbankan yang menawarkan kecepatan dan kemudahan, kata Yuddy, juga jangan sampai melupakan faktor keamanan dan ini tegasnya, menjadi perhatian bank bjb yang komitmen melindungi data pribadi nasabah.

Data pribadi ini dapat berupa nama lengkap ibu kandung, alamat, nomor Kartu Tanda Penduduk (KTP), maupun data perbankan seperti nomor rekening, nomor kartu debit serta PIN dan password akun perbankan.

Data pribadi sangat rentan untuk dicuri dan disalahgunakan, sehingga menimbulkan kerugian finansial jangka pendek. Untuk itu, bank bjb terus berusaha melakukan optimalisasi data nasabah untuk mencegah berbagai kejahatan, seperti hacking atau social engineering.

Keamanan data yang ideal sangat diperlukan, selain kesadaran pribadi para nasabah. (*/zul)

Sumber: