Banjir Ketanggungan, Arus Lalu Lintas Dialihkan Sementara
Hingga pukul 09.00 WIB, jalan provinsi dan nasional di Kecamatan Ketanggungan masih terendam banjir. Alhasil, arus lalu lintas di sekitar perkotaan Kecamatan Ketanggungan dialihkan ke jalur pantura.
Kapolsek Ketanggungan AKP Suroto mengatakan, saat ini arus lalu lintas di wilayah Kota Kecamatan Ketanggungan dialihkan ke jalur pantura. Kendaraan yang melintas dari arah Purwokerto dialihkan ke jalur pantura lewat dua akses. Yakni, lewat jalur di wilayah Tegal (Klonengan) dan Songgom untuk menuju pantura.
"Begitu juga dari arah barat Kersana hingga Ciledug kita sarankan untuk putar balik lewat pantura," ujarnya di lokasi banjir.
Dijelaskannya, memang kondisi air saat ini sudah mulai surut. Hanya saja, jika dilewati kendaraan besar akan mengakibatkan gelombang, sehingga gelombang tersebut akan masuk ke permukiman masyarakat.
"Sebenarnya kalau dilewati bisa, tapi akan menimbulkan gelombang di lokasi banjir. Sehingga, gelombang itu akan masuk ke rumah warga, ini yang kasihan. Jadi untuk sementara kita alihkan dulu," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Sungai Babakan di wilayah Kecamatan Ketanggungan, Rabu (17/2) dini hari limpas. Akibat limpasan tersebut, ratusan rumah di beberapa desa di Kecamatan Ketanggungan terendam banjir.
Anggota DPRD Kabupaten Brebes yang juga warga Desa Ketanggungan, Kecamatan Ketanggungan M. Rizki Ubaidilah mengatakan, sedikitnya ada lima desa yang terdampak akibat limpasan Sungai Babakan. Desa tersebut yakni Desa Ketanggungan, Padakaton, Dukuhtengah, Dukuhturi dan Desa Karangmalang.
"Kurang lebihnya ada 500 rumah yang terdampak akibat meluapnya Sungai Babakan hari ini," ujarnya saat ditemui di lokasi.
Uki, sapaan akrabnya menjelaskan, banjir kali ini merupakan yang terlama. Pasalnya, setiap Sungai Babakan meluap, banjir akan surut sekitar pukul 05.00 WIB pagi. Namun, hari ini banjir hingga pukul 08.00 WIB belum juga surut.
"Ini merupakan banjir terlama. Sebab, biasanya ketika air masuk ke rumah atau ke jalan itu subuh sudah surut. Tapi ini hingga jam delapan pagi belum juga surut," terangnya.
Karenanya, dirinya berharap kepada pemerintah provinsi maupun pusat untuk serius dalam normalisasi Sungai Babakan. Pasalnya, musibah banjir seperti ini merupakan musibah tahunan yang terjadi setiap tahun.
"Kabupaten tidak bisa berbuat apa-apa, sebab ini kewenangan provinsi dan pusat. Jadi kita harapkan ada penanganan serius dalam menormalisasi Sungai Babakan," ucapnya.
"Selain itu, diharapkan ada perbaikan drainase di jalan provinsi dan pusat, sehingga aliran air bisa lancar," lanjutnya. (ded/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: