Covid-19 Semakin Mengkhawatirkan, Kasus Kematian Naik 25,3 Persen
Kasus kematian akibat virus Covid-19 pada pekan ini kembali meningkat 25,3 persen dibanding pekan lalu. Padahal, sebelumnya menurun tiga persen.
Masyarakat wajib menjalankan protokol kesehatan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak) secara ketat dan konsisten.
“Kasus kematian secara nasional perkembangan pada pekan ini buruk. Setelah sebelumnya sempat mengalami penurunan tiga persen,” ujar Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito di Jakarta, Selasa (2/2).
Dia mengakui angka kematian akibat COVID-19 terus berfluktuasi. Pada pekan ini, tingkat kematian tertinggi terjadi di Jawa Barat. Angkanya naik dua kali lipat dibandingkan pekan sebelumnya. Kemudian, tingkat kematian tertinggi juga terjadi di Jawa Tengah, Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Kalimantan Utara.
“Menekan angka kematian harus menjadi prioritas utama dalam penanganan COVID-19. Angka kesembuhan dapat ditingkatkan dengan lebih mudah. Karena berdasarkan data 77,5 persen kasus positif dan 78,6 persen kesembuhan berasal dari usia 19 sampai 59 tahun.
Sedangkan angka kematian didominasi usia lebih dari 59 tahun. Angkanya 47,1 persen,” imbuh Wiku.
Untuk menekan tingkat kematian, lanjut Wiku, kualitas pelayanan terhadap pasien COVID-19 di rumah sakit, terutama pada pasien lanjut usia, harus ditingkatkan.
“Lansia yang cenderung memiliki daya tahan tubuh lebih rendah dan penyakit komorbid yang dimilikinya dapat memperparah kondisi tubuh saat terinfeksi COVID-19,” ucapnya.
Namun, tidak hanya lansia yang harus mewaspadai bahaya virus corona. Setiap individu, terutama yang memiliki penyakit komorbid, bisa saja terinfeksi dan mengakibatkan kondisi yang parah.
“Kematian akibat COVID-19 tidak hanya terjadi pada mereka yang memiliki komorbid. Tapi, bisa pada siapa saja. Terutama yang terlambat mendapat pertolongan,” papar Wiku. (rh/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: