Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Ada yang Mengeluh Pusing, Mual, Bahkan Lapar
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di Kota Magelang mendapatkan laporan terkait kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), Senin (25/1) lalu. Namun dari data laporan tersebut, rata-rata hanya bergejala ringan tidak ada yang serius, sehingga harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
”Sebagian ada yang merasakan KIPI, tapi hanya ringan seperti pusing, mual, dan katanya ada juga yang lapar. Sejauh ini belum ada laporan KIPI serius. Semoga saja tidak ada,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang, dr Majid Rohmawanto, Selasa (26/1).
Majid menjelaskan, vaksinasi gelombang pertama di Kota Magelang dijadwal untuk 3.580 tenaga kesehatan dan lainnya. Dari jumlah tersebut, mengerucut jumlah pendaftar sebesar 2.330 atau 65 persen dari alokasi.
”Kemudian dari 2.330 yang lolos screening dan mendapatkan vaksin baru 1.759 atau 49 persen. Yang tidak lolos ada 571 orang atau 15 persen,” jelasnya.
Menurutnya, tingkat kehadiran mencapai 65 persen dari alokasi, menunjukkan tren positif di awal vaksinasi. Di daerah lain, kata dia, tidak sedikit yang hanya separuh dari target sasaran.
”Faktornya macam-macam. Ada yang hamil, sedang menyusui, hipertensi, kanker, dan flu berat. Sebagian juga merupakan penyintas, sehingga batal divaksin, karena penyintas punya antibodi sendiri dan berlaku sampai dengan 8 bulan,” ucapnya.
Selain itu, kata Majid, proses vaksinasi harus memperhatikan protokol kesehatan dan pembatasan secara ketat. Oleh karena itu, fasilitas kesehatan (faskes) penyedia vaksin harus membatasi jumlah undangan vaksinasi.
”Diatur jadwalnya sedemikian rupa, sehingga pelayanan rumah sakit tidak terabaikan. Misalnya, di RSUD Tidar ada 900 orang jatah vaksin, tidak didatangkan dalam sehari saja tapi secara bergelombang agar pelayanan rumah sakit tidak terganggu,” tandasnya.
Untuk mendapatkan vaksin, seseorang harus melalui uji screening kesehatan. Kemudian, yang bersangkutan juga tidak termasuk penyintas Covid-19 dan usianya sesuai dalam skala prioritas vaksinasi.
Sebelumnya, Walikota Magelang, Sigit Widyonindito tidak mendapatkan vaksin karena usianya di atas 60 tahun. Sementara Ketua DPRD Kota Magelang, Budi Prayitno juga dianggap gagal melalui screening karena tekanan darahnya tinggi.
Namun setelah melalui uji lagi, pria yang akrab disapa Udi itu akhirnya lolos dan mendapatkan vaksin bersama dengan pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kota Magelang, Senin (25/1), di Pendapa RSUD Tidar Kota Magelang.
Ia sendiri tak merasakan gejala aneh pascavaksinasi. Ia berharap, masyarakat tidak termakan hoaks yang menyebut bahwa vaksin Covid-19 tidak aman.
”Negara tentu tidak main-main dengan vaksinasi ini. Saya harap masyarakat merasa tenang dan tidak terprovokasi informasi yang salah soal vaksinasi ini,” ujarnya. (wid/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: