Hasil Rapid Test Covid-19 Reaktif, Nakes di Bumiayu Meninggal Dunia
Seorang tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Bumiayu dilaporkan meninggal dunia, Sabtu (12/12), setelah sebelumnya mendapatkan perawatan dengan hasil rapid test Covid-19 reaktif.
Direktur RSUD Bumiayu Zunan Arif BS membenarkan informasi tersebut. Dikatakannya, nakes tersebut sebelum dilaporkan meninggal dunia sempat dirawat di rumah sakit swasta di wilayah Bumiayu. Namun, yang bersangkutan sudah membaik dan diperbolehkan pulang.
"Selang beberapa hari kembali mengeluh sakit dan dibawa ke RSUD Bumiayu dan dirapid test hasilnya reaktif," ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telpon genggamnya.
Sebelum dilaporkan meninggal dunia, lanjutnya, pasien juga telah dilakukan uji swab, tetapi hasilnya belum keluar. Selain itu juga, kata dia, pasien juga memiliki penyakit penyerta yakni jantung dan paru-paru.
"Pasien juga memang memiliki penyakit bawaan yang sudah lama dideritanya. Yaitu paru-paru dan jantung," katanya.
Terpisah, Ketua Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 Kecamatan Paguyangan Asip Fauzan mengatakan, pihak kecamatan sudah memerintahkan kepada sekertaris desa (sekdes) untuk memproses pemakaman sesuai protokol kesehatan. Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kalau tadi sih saya dapat laporan dari carik (sekdes) untuk pemakaman nakes yang meninggal di RSUD Bumiayu sudah sesuai protokol kesehatan yang ada," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu juga, dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada.
"Ayo bersama-sama jaga dan taati prokes yang ada. Baik itu pakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan," pungkasnya. (ded/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: