KPK Tangkap Anak Buah Prabowo, Ferdinand Ungkit Fee e-Formula Rp560 Miliar dan Ingatkan Ganjar Pranowo

KPK Tangkap Anak Buah Prabowo, Ferdinand Ungkit Fee e-Formula Rp560 Miliar dan Ingatkan Ganjar Pranowo

Kasus yang menimpa anak buah Prabowo Subianto mendapat sorotan dari Ferdinand Hutahaean. Dia pun meminta setiap pejabat di pusat maupun daerah agar lebih berhati-hati. Sebab, siapa saja bisa terjerat kasus dugaan korupsi.

Secara khusus peringatan itu disampaikan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ferdinand bilang, persaingan politik bisa berimbas pada jebakan kasus dugaan korupsi.

“Melihat sisi politiknya, penangkapan yang dipimpin oleh Novel Baswedan ini, saya cuma mau bilang, mas @ganjarpranowo waspada mas..!! Yang tidak ada bisa ada, yang ada bisa tidak ada..!! Politik memang penuh siasah dan strategi..!!,” ungkapnya.

Politikus ini ikut mengomentari penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo bersama rombongan di Bandara Soekarno Hatta oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurutnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi orang yang paling dirugikan atas penangkapan wakil ketua umum partainya itu.
 
“Prabowo Subianto secara politik jadi pihak yang sangat dirugikan atas penangkapan Eddy Prabowo Men KKP. Pertanyaannya, siapa yang diuntungkan secara politik? Strategi yang manis..!!” kata Ferdinand di akun Twitternya, Rabu (25/11) dikutip dari Fajar.

Sebagai politisi, mantan kader Partai Demokrat itu mengaku lebih tertarik melihat dari kacamata politik penangkapan Edhy Prabowo.
 
Dia lantas membandingkan kasus dugaan suap ekpor benih lobster yang diduga menjerat Menteri Edhy dengan fee e-Formula yang nilainya ratusan miliar. Di mana hingga kini anggaran itu tak jelas keberadaannya.

“Novel Baswedan (penyidik senior KPK) memimpin timnya fokus pada korupsi ecek-ecek suap tapi diam tentang fee e formula ratusan milliar yang nyata-nyata raib tanpa hasil. Siapa yang diuntungkan secara politik?” jelasnya.

Direktur Eksekutif EWI itu pun menantang KPK untuk ikut menyelidiki fee e-Formula yang menurutnya jumlah dananya sampai Rp560 miliar.

“Semoga KPK, bung Novel Baswedan juga memimpin timnya turun ke Pemprov DKI Jakarta memeriksa aliran uang fee E Formula Rp.560 M yang raib merugikan negara. Ini korupsi..!,” ungkapnya. (msn/fajar/ima)

Sumber: