Ekonomi Semakin Sulit, BUMN Diminta Bantu UMKM
Di tengah kondisi ekonomi yang sulit, semua stakeholder terkait harus turun tangan membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Misalnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN), jika selama ini hanya sekadar Corporate Social Responsibility (CSR), namun kekinian ikut terlibat dalam proses produksi.
"Kita berharap bahwa BUMN akan menciptakan ekosistem bagi UMKM untuk bisa terlibat dalam bisnis inti untuk keberlanjutan. bukan sekedar program CSR,'' ujar Ketua Komisi VI DPR RI, Faisol Riza, kemarin (3/11).
Lanjut dia, bahwa saat ini pelaku UMKM tengah dihadapkan pada tiga persoalan besar. Pertama, adanya kesulitan akses permodalan. Kedua, rendahnya kualitas produk UMKM. Ketiga, lemahnya penetrasi pasar oleh pelaku UMKM domestik.
"Karenanya, BUMN diharapkan dapat membantu sebanyak mungkin pelaku UMKM untuk pemanfaatan digitalisasi, sehingga akan mempeluas akses pasar," tutur dia.
Sebelumnya, Kementerian BUMN berkomitmen untuk mendukung para pelaku UMKM di masa sulit akibat pandemi Covid-19. Di antaranya melalui penyediaan infrastruktur, pendanaan, dan kemudahan akses pasar.
"Tentunya saya dari BUMN, kita justru pada saat ini ingin mendukung UMKM di dalam tiga hal. Pertama, penyiapan infrastruktur, kedua yakni pendanaan, dan ketiga adalah pasar atau market," ujar Menteri BUMN, Erick Thohir.
Erick menjelaskan, terkait infrastruktur, BUMN ditugaskan Presiden Joko Widodo untuk membangun. Di antaranya jalan tol, digitalisasi, termasuk PT Telkom membangun pusat data, kecerdasan buatan, dan sebagainya.
Kemudian terkait pembiayaan, Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara) telah memaksimalkan penyaluran kredit. ke depan akan ditingkatkan kolaborasi yang nantinya anggota bank himbara, Pegadaian, dan PNM menyediakan satu data bagi sektor usaha mikro.
Sedangkan untuk meningkatkan akses pasar UMKM, Kementerian BUMN telah bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Setidaknya, 40 hingga 80 persen produk yang dipajang di Sarinah nantinya adalah produk lokal.
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan, selain BUMN mendukung dapat mendukung pengembangan dan pembinaan KUMKM di Indonesia, namun juga dapat menjadi offtaker dan dapat menampung produk-produk koperasi, petani, nelayan, UKM produsen, maupun kelompok tani dan Gapoktan.
"Misalnya di sini, ada Perinus yang akan berkolaborasi dengan BGR Logistics dan LPDB KUMKM untuk menyerap produk dari hulu, dan dipasarkan di warung-warung,” ujar Teten. (din/zul/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: