Libur Panjang, Tiga Wisatawan di Lembang Reaktif Covid-19

Libur Panjang, Tiga Wisatawan di Lembang Reaktif Covid-19

Selama libur panjang cuti bersama, Rabu (28/10), hingga, Minggu (1/11) kemarin, tiga wisatawan yang berkunjung ke Lembang, Bandung Barat reaktif Covid-19.

Para wisatawan reaktif Covid-19 usai menjalani tes rapid di sejumlah objek wisata seperti Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC), Lembang Park and Zoo, Floating Market, serta Lereng Anteng.

Tiga orang pengunjung yang dinyatakan reaktif Covid-19 itu berasal dari Jakarta orang dan Kota Bandung. Dinkes KBB langsung menindaklanjuti hasil rapid tersebut sengan tes swab.

"Pada tes hari Sabtu kemarin, dua wisawatan asal Jakarta dinyatakan reaktif dari hasil tes rapid sehari sebelumnya satu orang. Mereka langsung kami pisahkan dan dilanjutkan dengan menjalani tes swab," ungkap Kasi Surveilans dan Imunisasi Bidang P2P Dinkes Bandung Barat, Muhamad Jauhari, Minggu (1/11).

Untuk penanganan selanjutnya, mereka akan diserahkan ke dinas kesehatan daerah asal untuk pemantauan lebih lanjut. Hal ini sebagai antisipasi jika berdasarkan tes swab yang bersangkutan terkonfirmasi positif Covid-19.

"Tes rapid ini sebagai antisipasi munculnya kasus baru dari klaster wisata. Dilakukan secara acak, gratis, dan atas kesadaran dari pengunjung. Setelahnya kita laporkan hasil tes rapid ke Dinkes masing-masing daerah," tuturnya.

Terpisah, Corporate Secretary & PR Floating Market, Intania Setiati menyebutkan, adanya rapid test di tempat wisata memberikan kenyamanan dan jaminan kesehatan bagi pelaku wisata. Ini dikarenakan mereka yang datang adalah yang benar-benar sehat.

"Rapid test ini lebih cenderung memberi jaminan kesehatan bagi pengunjung dan pengelola. Makanya banyak pengunjung antusias karena gratis dan surat keterangan hasilnya bisa dipakai di tempat lain. Seperti di stasiun saat akan naik kereta api," tuturnya.

Selama libur panjang, pihaknya mengakui ada penurunan kunjungan karena beberapa sebab seperti pandemi Covid-19 dan cuaca buruk dampak dari La Nina sejak beberapa hari sebelumnya.

"Tidak terlalu ramai juga selama libur panjang ini, mungkin sebagian wisatawan masih takut Covid-19. Ada juga pengaruh dari cuaca buruk, karena kan wisata kita outdoor," tandasnya. (mg6)

Sumber: