Gempa Turki Picu Peringatan Tsunami, Korban Diduga Masih Akan Bertambah
Gempa berkekuatan 7,0 melanda Yunani dan Turki memicu peringatan tsunami, Jumat (30/10) waktu setempat. Guncangan sangat terasa di kota Izmir, Turki dan Athena.
Dilansir Associated Press, Sabtu (31/10), menurut Lembaga Tanggap Bencana dan Manajemen Darurat Turki, pusat gempa berada di Laut Aegea pada kedalaman 16,5 kilometer.
Sementara menurut Pusat Kegempaan Eropa-Mediterania, gempa itu terekam mencapai magnitudo 6.9, dan pusatnya berada pada 13 kilometer timur laut Pulau Samos, Yunani. Sedangkan menurut Badan Survei Geologi Amerika Serikat, kekuatan gempa mencapai magnitudo 7.0.
Dari laporan sejumlah media massa di Turki, gempa merobohkan sejumlah gedung dan menewaskan sedikitnya 20 orang dan diperkirakan masih terus bertambah.
"20 orang meninggal dan hampir 800 orang luka-luka," kata laporan Badan bantuan bencana Turki.
Selain itu, gempa sore hari menyebabkan tsunami kecil di pulau Aegean Samos dan gelombang laut yang mengubah jalan-jalan menjadi sungai yang deras di sebuah kota di pantai barat Turki.
Menurut Wali Kota Izmir, Tunc Soyer, saat ini ada 20 bangunan yang runtuh akibat gempa. Kota itu adalah yang terbesar ketiga di Turki yang dihuni 4.5 juta penduduk.
"Jumlah Korban diperkirakan akan terus bertambah," kata Soyer.
Sejauh ini, tim penyelamat, dibantu oleh penduduk dan anjing pelacak, menggunakan gergaji mesin untuk mencoba dan menerobos reruntuhan salah satu bangunan tujuh lantai yang hancur.
Di situs lain, Menteri Pertanian Turki, Bekir Pakdemirli berhasil menjalin kontak telepon seluler dengan seorang gadis yang terkubur di bawah puing-puing. "Kami meminta Anda untuk tetap tenang," katanya dalam tayangan televisi.
"Kami akan mencoba mengangkat balok beton dan menjangkau Anda," sambungnya.
Gubernur wilayah itu mengatakan, 70 orang telah dikeluarkan hidup-hidup pada Jumat malam, meskipun berapa banyak lagi yang hilang masih belum diketahui kondisinya.
Di Yunani, dua siswa remaja tewas ketika dinding bangunan runtuh setelah gempa kuat melanda wilayah tersebut. Televisi publik Ert mengatakan, para korban yang pertama dilaporkan di Yunani berusia 15 dan 17 tahun. Keduanya tengah berjalan pulang dari sekolah ketika bencana melada.
"Tak ada kata-kata yang bisa diungkapkan ketika anak-anak menjadi korban. Di masa yang sulit ini, duka cita mendalam kami untuk keluarga dan juga Samos karena menghadapi luka yang dalam," ucap Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis di twitter dikutip dari AFP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: