Dilengkapi Lab PCR, Kurangi Risiko Nakes Terkena Covid-19 di Lingkungan Rumah Sakit

Dilengkapi Lab PCR, Kurangi Risiko Nakes Terkena Covid-19 di Lingkungan Rumah Sakit

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal mengakui keberadaan laboratorium uji Polimerase Chain Reaction (PCR) di RSUD dr Soeselo memiliki banyak keuntungan.

Salah satunya dapat mengurangi risiko tertularnya tenaga kesehatan oleh virus corona di lingkungan rumah sakit tersebut.

Hendadi Setiaji, Senin (26/10) mengatakan, 
dengan mengetahui hasil yang lebih cepat, maka status pasien bisa segera ditetapkan. Terutama pasien rawat inap. Selama ini, masa tunggu hasil yang lama dari pasien menjadi salah satu penyebab terjadinya penularan di rumah sakit karena pasien tidak bisa segera dirujuk ke ruang isolasi. Spesimen swab pasien harus dikirim lebih dulu ke Semarang seperti Balai Laboratorium Kesehatan dan RS Nasional Diponegoro. 

"Tapi kalau sekarang, hasil spesimen swab bisa cepat. Tidak harus menunggu sampai dua minggu," katanya.

Sementara itu, Direktur RSUD dr Soeselo Slawi Guntur Muhammad Taqwin mengemukakan, layanan pengujian spesimen swab di laboratorium PCR ini belum dibuka untuk masyarakat umum. Hal itu karena kapasitas pengujiannya baru mencapai 90 sampel per hari, sehingga peruntukannya dibatasi pada pasien suspek dan probable yang dirawat di rumah sakit serta kontak erat pasien Covid-19. 

"Layanan masih kita batasi karena baru siap satu shift dengan kapasitas pengujian 90 sampel per hari. Ke depan, akan kita tinggkatkan menjadi dua shift sehingga targetnya untuk melayani 200 pengujian sampel setiap harinya bisa dikerjakan,” ucapnya. 

Jika kebutuhan layanan prioritas dari satgas sudah bisa tertangani, lanjut Guntur Muhamad Taqwin, tidak menutup kemungkinan laboratorium uji PCR ini akan membuka layanannya untuk masyarakat umum. Sedang untuk biayanya sebesar Rp850 ribu. 

"Itu untuk sekali pengujian swab," ungkapnya. (guh/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: