Dibuka Lagi saat Pandemi, Ventilasi Udara Bioskop Harus Diperhatikan
Bioskop di beberapa kota sudah diizinkan beroperasi kembali. Tempat duduk sudah diatur sesuai protokol kesehatan. Namun, ada hal yang perlu diperhatikan, yakni desinfeksi berkala dan sistem ventilasi udara.
"Ruangan bioskop pada umumnya adalah tertutup. Tanpa ventilasi dengan pendingin udara yang bersirkulasi di dalam ruangan. Apabila ada satu penonton tanpa gejala, tetapi mengandung virus Corona, maka akan berpotensi menjadi sumber penyebaran virus kepada pengunjung lainnya," ujar Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Ari Fahrial Syam di Jakarta, Minggu (25/10).
Durasi film minimal 1,5 jam akan meningkatkan waktu paparan dan jumlah partikel aerosol yang terhirup. "Transmisi secara airborne adalah penyebaran mikroba. Yaitu melalui aerosol yang tetap bersifat infeksius meskipun terbawa angin dalam jarak jauh. Ini sangat penting dan harus diperhatikan," paparnya.
Hal senada disampaikan Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Dedi Supratman. Dia mengatakan pengaturan desinfeksi berkala dan sistem ventilasi udara di bioskop harus diperhatikan. Hal ini sebagai bagian dari upaya pencegahan penularan COVID-19.
Dia menuturkan proses desinfeksi ruangan secara berkala harus disampaikan secara jelas demi efektivitas pelaksanaan protokol kesehatan. "Ini menjadi bagian dari upaya penting menjaga ruangan bioskop tetap aman dari COVID-19. Selain itu, pengunjung wajib disiplin 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak)," kata Dedi di Jakarta, Minggu (25/10).
Menurutnya, proses desinfeksi harus dilakukan optimal dan terus-menerus. Seperti di seluruh ruangan bioskop dan setelah penayangan film. Yang perlu diperhatikan adalah ventilasi udara. Ini dinilai penting sebagai antisipasi potensi penularan melalui airborne.
Dedi menuturkan banyak pakar, termasuk dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention) Amerika Serikat, memiliki dugaan kuat terkait penularan virus melalui airborne.
"Hal lain yang harus diperhatikan adalah memastikan di dalam bioskop tidak ada pengunjung yang makan dan minum," paparnya.
Pendataan terhadap pengunjung juga harus dilakukan. Ini adalah upaya mendukung pelacakan kontak jika setelah menonton film di bioskop, ada yang mengalami gejala COVID-19. (rh/zul/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: