Celtic vs AC Milan, Kuncinya Ada di Ibra

Celtic vs AC Milan, Kuncinya Ada di Ibra

Bagi Milan, keberhasilan mereka menembus Piala Europe bukan sekadar kesuksesan semata. Tapi seiring dengan rentetan hasil buruk di Serie A musim lalu, Liga Europe bisa menjadi penawar luka.

Musim ini, skuad Stefano Pioli berjalan sempurna dalam empat pertandingan awal di Liga Italia 2020/2021, Milan selalu menang. Lawan terakhir yang ditaklukkan tim kuat Inter Milan.

Rossoneri memenangi derby della Madonnina dengan skor 2-1. Zlatan Ibrahimovic yang menjadi penentu kemenangan dengan sepasang gol yang dibikin.

Kendati demikian, catatan sempurna di Serie A bisa kembali terulang di pentas Eropa. Berlaga di grup H, Zlatan dan kolega akan mengawali matchday pertama. Victory pertama pun tengah mereka incar saat bertandang ke Celtic Park, kandang raksasa Skotlandia, Celtic, dini hari nanti (Live SCTV/Champions TV pukul 02.00 WIB).

Selain menjaga agar performa tetap matang, kemenangan atas wakil Skotlandia menjadi pengukur kesuksesannya di Rossonerri. "Kami sangat puas dengan start dari musim kami, tapi kami akan menghadapi kesulitan dan pertandingan yang berat," kata Pioli seperti dikabarkan oleh Football Italia.

Salah satu kunci kepuasannya terjadi pada transfer di bulan Januari lalu. Kehadairan Ibrahimovic dan Simon Kjaer merupakan dua di antaranya.

Sejak mudik kembali ke Milan, Ibrahimovic mampu bertarung dengan baik. Dalam 23 pertandingan di semua ajang, pemain Swedia itu mampu menyumbangkan sebanyak 16 gol.

"Saya pikir itu (kesuksesan) itu dimulai pada bulan Januari lalu, dengan transfer penting dan membangun tim yang mendekati ide kami," kata Pioli.

"Kedatangan Zlatan (Ibrahimovic), (Simon) Kjaer dan yang lainnya mampu membuat saya semakin yakin bahwa kekompakan itu terus ada. Kami tahu momen sulit akan datang, tapi kami hanya ingin memikirkan laga berikutnya," kata eks pelatih Inter itu lagi.

Kendati demikian, Pioli juga tidak mengesampingkan potensi juara di Piala Eropa. Pasukan hijau putih-julukan Celtic- diakuinya tetap menjadi jagoan di grup H.

"Kami hanya memikirkan pertandingan berikutnya, kami ambisius dan fokus [juga] pada Liga Europa," jelasnya.

Kepercayaan diri itu makin tumbuh saat bersua dengan Celtic. Wakil Skotlandia sebenarnya tak punya sejarah pertemuan yang bagus ketika berjumpa Rossoneri.

Dari 10 pertemuan terakhir di ajang Eropa, AC Milan memenangi 6 laga di antaranya. Sedangkan 3 laga lain berakhir imbang dan Celtic hanya menang sekali saja.

Sayangnya, skuad Celtic tak punya banyak pilihan. Celtic asuhan Neil Lennon memang sedang berada di posisi yang kurang bagus. Jelang laga ini. Mereka baru saja kalah dari Rangers yang notabene adalah rival terbesar mereka di Liga Skotlandia.

Sumber: