Kereta Api Akan Bangun Moda Transportasi Terintegrasi

Kereta Api Akan Bangun Moda Transportasi Terintegrasi

PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) akan bekerjasama dengan layanan tranportasi lainnya untuk menciptakan moda transportasi terintegrasi. Sehingga akan memudahkan publik dalam mengakses segala jenis transportasi umum.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan pihaknya tengah membangun kolaborasi dengan moda transportasi lain untuk mewujudkan ekosistem transportasi yang baik. Tujuannya agar publik semakin nyaman menggunakan transportasi umum lainnya.

"Jadi memang kita mempunyai visi untuk mewujudkan kereta api menjadi solusi ekosistem transportasi yang terbaik. Strateginya, kita akan melakukan kolaborasi dengan moda-moda transportasi yang lain," ujarnya pada sambutan di acara HUT ke-75 KAI secara virtual, Senin (29/9).

Untuk menciptakan sistem tersebut, PT KAI tengah membangun sistem berbasis digital, yakni KAI Access. Aplikasi ini nantinya akan terhubung dengan moda-moda transportasi lainnya.

"Jadi nanti pelanggan tidak hanya menikmati jasa kereta api, tetapi bisa menikmati perjalanan secara end-to-end," ucapnya.

Tak hanya itu, Didiek mengatakan, aplikasi KAI itu nantinya juga akan terhubung dengan aplikasi pembayaran yang sudah ada saat ini. "Kita akan gunakan sistem supaya aplikasi itu bisa nyambung, baik dengan moda transportasi maupun dengan platform pembayaran," katanya.

Dikatakannya, untuk tahap awal, PT KAI telah menjalin kerjasama dengan salah satu perusahaan taksi ternama. Sehingga penumpang kereta bisa langsung melanjutkan perjalanan melalui aplikasi yang tersedia.

"Ke depannya, kita akan gabungkan dengan aplikasi ojek-ojek online, kemudian juga dengan moda transportasi lain," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi upaya yang akan dilakukan PT KAI. Erick bahkan meminta agar PT KAI terus melakukan perbaikan layanan di tengah pandemi COVID-19.

"Setelah bertahun-tahun menjadi alat transportasi yang membawa penumpang dalam jumlah besar, pada masa pandemi ini harus rehat sejenak, mengurangi penumpang, tetapi tetap harus terus memperbaiki diri," ujarnya.

Erick meminta KAI tetap mempererat budaya gotong-royong agar mampu menghadapi perubahan zaman. "Saya percaya keberhasilan sebuah organisasi bukan lahir dari kehebatan masing-masing orang secara individu, tetapi lahir dari gotong royong semua pihak yang ada di dalamnya," ucapnya.

Senada diungkapkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Dia meminta PT KAI terus melakukan inovasi mengikuti perubahan zaman dengan prinsip "customer oriented".

"Kereta Api Indonesia saat ini berusia 75 tahun, terus berkembang mengikuti zaman dengan prinsip customer oriented. Operasional kereta api yang berada di bawah PT KAI terus mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik," ujarnya.

Menurutnya, perkembangan itu tidak terlepas dari sifat adaptif KAI yang mampu menyesuaikan diri di berbagai situasi dan kondisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: