Arteria Dahlan Temui Ganjar Pranowo di Semarang, Ada Apa Ya?

Arteria Dahlan Temui Ganjar Pranowo di Semarang, Ada Apa Ya?

Sempat ramai diperbincangkan beberapa waktu lalu karena pasang badan untuk Puan Maharani terkait pernyataannya yang terkesan menyinggung warga Sumatera Barat (Sumbar), Arteria Dahlan, anggota DPR RI Fraksi PDIP, Jumat (18/9) datang ke Semarang. 

Arteria bersama sejumlah anggota Komisi III DPR RI saat melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah, Jumat (18/9). 

Dalam kunjungan kerja yang digelar di Mapolda Jateng itu, dibahas sejumlah isu, salah satunya pencemaran lingkungan di Jawa Tengah.

Saat dimintai pertanggungjawaban, Ganjar dengan gamblang menyebutkan berbagai persoalan pencemaran lingkungan khususnya di Bengawan Solo. Bahkan, dirinya sudah memiliki peta secara detail, perusahaan apa saya yang mencemari dan tindakan yang sudah dilakukan saat ini.

"Di sekitar bantaran Bengawan Solo itu ada banyak perusahaan besar, industri kecil, peternakan babi, hotel, rumah sakit dan beberapa tempat lain yang menjadi penyebab pencemaran. Kami sudah menerjunkan tim khusus untuk menangani persoalan ini. Tiap hari saya minta laporannya," kata Ganjar di hadapan anggota DPR RI itu.

Bahkan, pihaknya juga sudah memanggil secara khusus perusahaan-perusahaan, industri kecil dan peternakan yang terindikasi melakukan pencemaran. Mereka diminta berkomitmen melakukan perbaikan pengelolaan limbahnya dalam waktu setahun, dan akan berakhir pada Desember tahun ini.

"Beberapa sudah melakukan perbaikan, tapi ada sejumlah kendala termasuk ada yang kesulitan menginstal teknologi limbahnya karena impor, teknisinya tidak bisa masuk ke Indonesia karena Covid-19. Untuk UKM dan peternak kecil-kecil, kami dampingi dengan pembuatan IPAL komunal," terangnya.

Meski, lanjut dia, sampai saat ini masih ada perusahaan yang ngeyel membuang limbah ke sungai secara sembunyi. Ia beberapa kali melakukan sidak ke bantaran sungai Bengawan Solo dan anak sungainya, menemukan pipa-pipa siluman untuk pembuangan limbah. Ia juga menemukan bangkai babi yang mengambang di sungai.

"Saya minta pipa siluman saat itu juga ditutup dan dibenahi atau saya yang tutup. Saya cukup keras mengingatkan saat itu, dan peternak babi yang membuang bangkai ke sungai menghentikan itu," tegasnya.

Menurut dia, pihaknya belum mengambil tindakan hukum atas kasus pencemaran ini. Namun, jika batas waktu yang ditentukan yakni setahun tidak juga selesai, Ganjar dengan tegas mengatakan akan menindak secara hukum.

"Kalau sampai Desember tahun ini tidak selesai, maka Januari akan langsung saya tindak tegas. Akan kami ambil tindakan pidana bagi yang membuang limbah ke sungai," pungkasnya.

Menanggapi hal ini, Arteria menilai, langkah Ganjar dalam mengatasi isu lingkungan di Jawa Tengah patut diapresiasi dan dijadikan contoh oleh pemerintah daerah lainnya.

"Kami apresiasi luar biasa kepada Gubernur Jateng dalam upayanya menangani pencemaran lingkungan di Bengawan Solo. Penegakan hukum sudah hadir, dengan mengedepankan kearifan lokal dan humanisme," katanya.

Cara Ganjar, lanjut Arteria, patut ditiru oleh pemerintah daerah lain. Ia tidak langsung menindak pelanggaran secara hukum, tetapi mengumpulkan, melakukan sosialisasi, pemetaan mendalam dan kajian hingga rencana aksi patut diapresiasi. Langkah Ganjar memberikan waktu setahun bagi pengusaha memperbaiki pengelolaan limbahnya juga sangat tepat.

Sumber: