Terjebak di India, 237 Jamaah Tablig Belum Kembali

Terjebak di India, 237 Jamaah Tablig Belum Kembali

Sedikitnya 122 WNI Jamaah Tablig yang sempat terjebak di India sejak Maret akhirnya berhasil dipulangkan. Sementara upaya repatriasi yang dilakukan untuk 237 WNI Jamaah Tablig yang masih terus dilakukan.

WNI itu mayoritas berada di India dan sebagian besar berada di negara bagian antara lain Andhra PRadesh, Uttar Pradesh, Telengana, New Delhi, Maharashtra.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan total WNI yang telah dipulangkan sekitar 515 WNI. Mayoritas merupakan Jamaah Tablig di India telah berhasil dipulangkan.

”Pemulangan ini merupakan hasil dari berbagai upaya yang terus dilakukan oleh KBRI di New Delhi dan KJRI di Mumbai,” jelas Retno dalam konferensi pers virtual pada Kamis (17/9).

Retno pun menceritakan, dalam pertemuan para Menlu ASEAN-India pada Sabtu lalu, Dirinya meminta Menteri Luar Negeri India untuk terus memberikan bantuan agar mereka dapat segera kembali ke negara masing-masing.

”Ini konteksnya ASEAN dan JT tidak hanya berasal dari Indonesia namun juga beberapa negara ASEAN sehingga saya menyampaikan agar dapat dibantu para anggota JT ini kembali ke negara masing-masing,” jelasnya.

Ditegaskannya pula upaya repatriasi bukan merupakan proses yang mudah. ”Dibutuhkan kesabaran dan pendekatan dalam memberikan pandangan. Ini yang terus kita lakukan. Khususnya untuk memulangkan 515 yang masih tersisa,” imbuh Retno.

Sebelumnya, Sekitar 700-an WNI Jamaah Tablig terjebak di India karena pemberlakuan lockdown atau karantina wilayah sejak 23 Maret 2020. Khairil Marzuq WNI asal Medan yang merupakan anggota Jamaah Tablig mengatakan para WNI saat ini dikarantina oleh pemerintah India.

Dia menyebut saat ini WNI mengalami depresi karena mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari petugas. Selain depresi, sebagian dari 725 WNI tersebut kata dia dituduh menyalahi aturan visa di India oleh otoritas setempat. ”Bahkan ada yang dituduh menyebarkan penyakit,” kata dia.

Selain di India, Malaysia pun terus memberikan warning kepada kegiatan-kegiatan keagamaan yang sifatnya memperluas penyebaran Covid-19. Ini setelah tablig akbar di Masjid Sri Petaling, Malaysia berujung munculnya klaster besar virus corona Covid-19. Kementerian Kesehatan Malaysia mengatakan paling tidak ada 1.290 orang yang terkait acara tersebut dinyatakan positif corona.

Direktur Jenderal Kesehatan di Kemenkes Malaysia Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan kasus ini didapat dari 14.111 sampel pemeriksaan pada klaster Masjid Sri Petaling. ”Dari angka itu, 1.290 positif corona, 8.083 negatif, dan 4.783 belum keluar hasilnya,” kata Hisham dilansir dari Kantor Berita Bernama.

Pemerintah Malaysia juga melakukan tes serupa pada dua wilayah yang terddampak corona di Simpang Renggam, Johor. Dua lokasi tersebut adalah Kampung Dato’ Ibrahim Majid and Bandar Baharu Dato’ Ibrahim. Hisham mengatakan pihaknya sedang mengumpulkan sampel dari 300 warga berisiko tinggi di daerah tersebut.

”Targetnya dalam 10 hari akan selesai (proses tes),” katanya. Dari mereka yang terpapar, ada 1.456 WNI yang menjadi peserta tablig di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, 731 orang di antaranya berada di India. (fin/zul/ful)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: