Mudah-mudah Bukan Prank, Relawan Jokowi: Reshuffle Ditunda Hingga Kasus Corona Melandai

Mudah-mudah Bukan Prank, Relawan Jokowi: Reshuffle Ditunda Hingga Kasus Corona Melandai

Reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju akan dilakukan Presiden Joko Widodo, setelah angka kasus pandemi Covid-19 mulai menurun. Prediksi ini disampaikan langsung Ketua Umum Barisan Penggerak Rakyat Jokowi-Amin (Barak Join), Ali Nugroho.

Menurut Ali, saat ini Presiden Jokowi lebih mengutamakan kebijakannya untuk menyelamatkan rakyat, lantaran kasus Covid-19 terus meningkat. Sehingga, reshuffle kabinet tertunda.

"Saat ini, kesehatan injak rem. Rombak kabinet tarik tuas rem. Ekonomi dilepas gasnya. Mungkin soal rombak menteri presiden saat ini lagi mengamati harapan publik dan kinerja para menteri," ujar Ali Nugroho kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (14/9).

Dipaparkan Ali, Presiden Jokowi akan memprioritaskan masalah keselamatan masyarakat dengan membatasi aktivitas harian dan aktivitas perekonomian di tiap daerah yang tinggi jumlah kasus Covidnya.

"Jokowi akan meningkatkan sosialisasi dan pelaksanaan protokol kesehatan, ketat," kata Ali seperti yang dilansir rmol.id.

Dalam prediksi Ali, bahwa setelah ada indikator penurunan kasus Covid-19, maka Presiden Jokowi baru akan mengevaluasi besar-besaran untuk merombak kabinet.

Menurutnya, menteri dan wakil menteri yang tidak tahu timing tepat antara gas dan rem pasti dicopot. “Karena mau tidak mau dalam tahun kedua kabinet, pasti akan dilakukan perombakan. Jokowi akan evaluasi besar-besaran menterinya."tuturnya.

Apalagi, kata Ali, Presiden Jokowi pun sampai turun tangan menyeimbangkan perbedaan pendapat antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan para menterinya yang sempat menjadi polemik.

"Menteri-menteri yang tidak sefrekuensi dengan Jokowi soal aura krisis, siap-siap aja. Jokowi itu jago kalkulasi politik. Pasti ada langkah luar biasa," terang Ali. (rmol/zul)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: