Jam Malam di Banyumas Belum akan Dicabut, Meski Warga Mulai Jenuh

Jam Malam di Banyumas Belum akan Dicabut, Meski Warga Mulai Jenuh

Sudah enam bulan masyarakat Banyumas menjalani kehidupan di tengah pandemi Covid-19. Kejenuhan mulai dirasakan berbagai kalangan, hingga memunculkan beragam opini tentang Covid-19.

Salah satunya bahwa virus itu akan mati dengan sendirinya dihabisi oleh antibodi tubuh, sehingga tidak perlu khawatir berlebihan. Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Whisnu Caraka mengatakan di tengah kejenuhan yang memuncak, masyarakat membutuhkan informasi yang benar dan akurat tentang Covid-19.

Hal tersebut penting untuk mengindari adanya salah informasi yang bisa berdampak fatal. Dan sampai saat ini, terkait kebijakan pemberlakuan jam malam, pihaknya belum akan mencabutnya.

"Saat ini, terkait jam malam belum akan dicabut," kata Whisnu, Kamis (10/9).

Kejenuhan tersebut, lanjut Whisnu, seringkali memunculkan tindakan yang tidak realistis. Misalnya, pada saat tertentu banyak orang berkumpul di pusat keramaian, seperti Alun-alun Purwokerto, underpass dan tempat lainnya, padahal di lokasi tersebut tidak ada acara apapun.

Mengantisipasi keramaian tersebut, pihaknya dalam waktu dekat juga akan melakukan penutupan jalan kembali. "Saat ini kan baru jalan merdeka dan perempatan srimaya yang ditutup. Nanti akan ada penutupan di lokasi lainnya, dan sifatnya situasional. Jika ada keramaian ya kami tutup," jelasnya.

Sementara terkait PSBB yang kembali dilakukan di Jakarta, pihaknya belum melakukan pengetatan di wilayah Banyumas. "Sampai sekarang yang dari luar Banyumas belum ada pengetatan. Kalau PSBB otomatis Jakarta pasti melarang warganya keluar," tuturnya.

Namun begitu pihaknya melakukan pendataan di setiap wilayah. "Gugus tugas yang berada di setiap desa akan terus mendata apakah ada orang-orang yang dari luar kota," pungkasnya. (ali/zul)

Sumber: