Realisasi Stimulus Listrik Hingga Agustus Rp257,7 Miliar

Realisasi Stimulus Listrik Hingga Agustus Rp257,7 Miliar

Realisasi besaran stimulus Tarif Tenaga Listrik (TTL) tercatat, hingga bulan Agustus 2020 sebesar Rp257,7 miliar. Total angka tersebut diberikan kepada 1,14 juta pelanggan PLN.

Executive Vice President Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PT PLN (Persero) Edison Sipahutar mengatakan, ada 1.144.095 pelanggan yang menerima stimulus di mana pelanggan terbesar ada di bisnis yang dayanya 1.300 VA-5.500 VA pelanggan.

"Kemudian disusul bisnis ada 107.224 pelanggan, berikutnya pelanggan sosial dengan daya 450 VA-197 kVA 631.212 pelanggan,” ujarnya dalam video daring, Selasa (18/8).

Dengan demikian, lanjut dia, sektor bisnis mendapatkan stimulus yang cukup besar, yakni bisnis B1 total penerima stimulusnya 33 persen, dan bisnis B2 sebesar 9 persen. Kemudian sektor sosial sebesar 55 persen.

"Secara besaran, jumlah stimulusnya yang terbesar berada di Bisnis B2 sebesar Rp93,8 miliar, dan industri i3 Rp57,5 miliar. Jadi, totalnya Rp257,7 miliar yang dibayarkan pemerintah khusus bulan Agustus 2020," tuturnya.

Dia menjelaskan, untuk pelanggan yang sudah bayar rekening pada Juli 2020 maka direstitusi dengan pengurangan tagihan pada bulan-bulan berikutnya, dengan dimulai rekening bulan September 2020. Sedangkan bagi pelanggan yang belum bayar rekening Juli 2020, rekening Juli tersebut akan dikoreksi sehingga yang akan dibayarkan otomatis sudah dikurangi stimulus.

“Program stimulus ini tidak berlaku bagi pelanggan dengan status berhenti atau berhenti sementara, selama program berlaku,” ucapnya.

Terpisah, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, stimulus keringanan tagihan listrik yang digelontorkan pemerintah hingga Desember 2020 telah meringankan ekonomi masyarakat yang terdampak Covid-19.

"Bantuan-bantuan ini bersifat meringankan beban saudara-saudara kita yang paling terdampak dan sekaligus bisa lebih mendorong roda perekonomian nasional," ujarnya.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Hendra Iswahyudi menjelaskan konsumsi listrik akibat pandemi Covid-19 sempat menurun pada periode akhir tahun 2019 sampai awal 2020, telah berangsur naik dimulai pada bulan Mei 2020.

"Periode Maret hingga Mei 2020 turun tajam, dan kini sudah berangangsur naik. Mudah-mudahan dengan penguatan stimulus pemerintah tren konsumsi semakin naik. Ini cukup membahagiakan," ucapnya.

Dia juga meminta kepada PLN untuk menjaga kualitas layanan kepada pelanggannya, meski pelanggan memperoleh stimulus berupa diskon tarif tenaga listrik. ''Walaupun diskon sudah diberikan, tidak serta merta PLN kemudian lengah. PLN wajib memberikan pelayanan yang terbaik," pungkasnya. (din/zul/fin)

Sumber: