Lyon vs Bayern, Final Liga Champions Pasti Perancis vs Jerman

Lyon vs Bayern, Final Liga Champions Pasti Perancis vs Jerman

Perancis boleh saja jemawa. Ya, kompetisi Liga Champions 2019-2020 menghadirkan banyak sekali kejutan. Salah satunya, ada dua klub Ligue 1 (kasta tertinggi sepakbola Perancis) yang masuk ke babak empat besar kancah tertinggi benua biru tersebut.

Kekalahan Manchester City dengan skor 1-3 melawan Olympique Lyon pada perempat final, Minggu (16/8) dini hari, menghadirkan sejarah baru. Bahwa tidak ada tim dari Spanyol, Inggris, atau Italia yang berada di semifinal. Empat besar musim ini dikuasai oleh dua tim dari Bundesliga dan Ligue 1.

Pada dini hari nanti, Bayern Muenchen akan melawan Lyon pada 20 Agustus (siaran langsung SCTV/Champions TV 1 Pukul 02.00 WIB. Sedangkan sehari sebelumnya (19/8), RB Leipzig menantang Paris Saint-Germain.

Sejarah ini mengulang rekor 30 tahun silam pada musim 1990-1991. Saat itu, kompetisi paling elite di Eropa tersebut masih bernama Piala Champions. Keempat tim yang bertarung adalah Red Star Belgrade, Marseille, Spartak Moscow, dan Bayern.

Sementara bagi Perancis, ini mengulang saat 1955-1956, ada dua tim Ligue 1 yang bertarung di semifinal. Artinya butuh waktu 65 tahun bagi klub Perancis untuk bersua di babak empat besar. Menghadapi Bayern Munchen yang baru saja menenggelamkan tim sekelas Barcelona dengan skor 2-8, Lyon tentu harus memasang kewaspadaan tinggi dalam laga nanti.

Pelatih Lyon Rudi Garcia mengaku, laga nanti berasa seperti final. Sulit rasanya untuk menghentikan FC Hollywood-julukan Bayern. Dilansir dari whoscored, Lyon hanya bisa menang dua kali dari delapan kali pertemuan.

Sementara empat laga lainnya direbut klub asal Bavaria, Jerman tersebut. Kendati demikian, tiga poin tentu bukan hal yang mustahil. Belajar dari kemenangan dari Man City dan Juventus, menjadi bukti bahwa Lyon bakal menjadi kerikil tajam ambisi Bayern di Eropa.

Garcia mengatakan bahwa mengalahkan Muenchen bukanlah hal yang mustahil karena timnya juga sudah membungkam Juve dan Man City, yang notabene adalah dua tim besar.

"Semakin mencapai final, kami malah percaya diri. Hasil dua laga sebelumnya sudah membuktikan itu, " kata Garcia dilansir dari Omnisport, Minggu (16/8) lalu.

"Anda tidak bisa melihatnya dari atas kertas, jelas kami adalah underdog (melawan) di depan Muenchen. Namun kami sudah melakukan hal yang besar dan hebat. Jika kami mencapai final, kami akan benar-benar pantas mendapatkannya," tambahnya.

Keberadaan Robert Lewandowski di kubu Bayern harus membuat tidur Garcia tak nyenyak. Kebiasaan eks bomber Dortmund mencetak gol di setiap laga Liga Champions membuat Lyon harus betul-betul waspada. Total 14 gol sudah ia koleksi dan menjadi top skor sementara.

Meski unggul di atas kertas, Bayern tak bisa menganggap Lyon sebelah mata. Armada Hansi Flick memahami determinasi mereka saat menyingkirkan Manchester City di fase perempat final lalu. Kiper Bayern Manuel Neuer menganggap kunci kemenangan Lyon saat melibas City terletak pada serangan balik cepat dan kesolidan barisan belakang.

Pola tridifensori yang kerap diadopsi Lyon memaksa para striker lawan untuk mengulur waktu di tengah lapangan. Terlebih serangan tiga winger Lyon seperti Houssem Aouar, Maxwel Cornet, atau Karl Toko Ekambi harus dijadikan perhatian oleh lini belakang Bayern.

”Mereka membuat semua lawan bertekuk lutut saat serangan balik terjadi. Tentunya kami harus menjaga lini belakang waspada terhadap serangan balik mereka,” tandas Manuel Neuer.

Sumber: