Miris! Kematian Ibu Hamil Melonjak, Enam Bulan Ada 14 Kasus

Miris! Kematian Ibu Hamil Melonjak, Enam Bulan Ada 14 Kasus

Kasus kematian ibu hamil di Kabupaten Tegal dalam kurun waktu enam bulan terakhir ini mengalami peningkatan yang signifikan. Padahal pada tahun sebelumnya, kasus kematian ibu hamil hanya ada 12 kasus.

Kepala Dinkes Kabupaten Tegal Hendadi Setiaji melalui Kasi Kesehatan Keluarga Begjo Utomo, Kamis (16/7) mengatakan, 
untuk kasus kematian ibu hamil dan melahirkan di Kabupaten Tegal justru meningkat. Selama enam bulan terakhir, dari Januari sampai bulan Juni 2020, jumlah kematian ibu mencapai 14 kasus.

“Kiranya kasus kematian pada ibu hamil dan melahirkan ini harus menjadi perhatian serius. Karena baru berjalan satu semester, jumlah kematiannya sudah melebihi akumulasi kasus satu tahun kemarin," katanya. 

Kasus kematian tertinggi tahun ini, tambah Begjo Uromo, terjadi pada bulan Februari lalu. Lima orang ibu harus meregang nyawa. Sementara di bulan Maret, ada dua kasus kematian ibu dan di bulan April ada satu kasus kematian. Lalu di bulan Mei dan Juni 2020, masing-masing tiga kasus. 

"Penyebab kematian ibu hamil ini beragam, seperti hipertensi, pendarahan, gagal jantung, emboli dan infeksi," tambahnya.

Sementara itu, salah satu warga Desa Kalisapu Kecamatan Slawi, Linda (28) menuturkan, dirinya sengaja menunda kehamilan selama pandemi Covid-19. Keputusan itu karena pertimbangan keselamatan dan kesehatan keluarga lebih penting untuk saat ini. Karena ibu hamil memiliki risiko terpapar Covid-19 lebih tinggi terkait intensitas kunjungannya ke fasilitas kesehatan seperti klinik dokter atau bidan, puskesmas dan rumah sakit untuk memeriksakan kehamilan ataupun saatnya nanti harus melahirkan. (guh/ima)

Sumber: