Penyebaran Covid-19 Masih Tinggi, Jawa Timur Jadi Perhatian Serius Pemerintah
Kasus penyebaran COVID-19 di Jawa Timur menjadi perhatian serius Pemerintah. Bahkan menjadi agenda rapat khusus Pemerintah Pusat.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan penyebaran COVID-19 di Jawa Timur menjadi perhatian khusus Pemerintah Pusat.
"Jawa Timur pernah menjadi agenda rapat khusus dari pemerintah pusat. Ini membuktikan pemerintah serius memberikan perhatian ke Jatim," ujarnya, di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Minggu (5/7).
Bahkan, lanjutnya, Pemerintah Pusat hampir setiap hari memperhatikan penyampaian kasus dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Tingginya, angka penambahan kasus di Jawa Timur beberapa hari terakhir harus disikapi dengan kerja sama seluruh elemen.
"Sinergitas tentu tak hanya ke pusat, tapi dengan daerah-daerah maupun instansi vertikal yang berkaitan dengan tugasnya secara relevan," katanya.
Mahfud MD juga mengingatkan tiga pesan Presiden Jokowi pada masa pandemi. "Pertama perang terhadap Covid-19, kedua tentang masalah ekonomi yang pergerakannya tak boleh macet sehingga ada kebijakan normal baru, serta ketiga adalah bantuan sosial dalam bentuk jaring pengaman sosial," ungkapnya.
Ditambahkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, kondisi penyebaran COVID-19 di Jawa Timur memerlukan perhatian khusus. "Kami dua kali menyerahkan bantuan ke Jawa Timur karena kondisinya yang memang perlu perhatian khusus," ujarnya.
Dikatakannya, bantuan berupa obat Avigan ke Jawa Timur diharapkan mampu menekan angka kematian sekaligus mengendalikan kasus COVID-19.
Disebutkan, bantuan obat Avigan total sebanyak 100.000 tablet ditambah 29.000 tablet yang telah diserahkan sebelumnya. Selain itu juga 10.000 pcs alat pelindung diri dan masker bedah berjumlah 100.000 lembar.
"Bismillah dan semoga diridhoi Allah SWT bahwa angka kematian bisa ditekan. Saat ini semua tidak mau ada saudara-saudara kita yang tidak bisa dibantu dan tentu seyogyanya pemerintah harus hadir," katanya.
Sementara Gubernur Jawa Timur, Khofifah Parawansa, menyatakan, kehadiran sejumlah menteri tak hanya sekadar menyerahkan bantuan. Tapi juga sebagai bentuk dukungan serta memberikan layanan terbaik penanganan COVID.
"Atas nama warga Jatim, kami ucapkan terima kasih seluruh dukungan menteri. Tentu saja kehadiran ini menjadi penguatan demi penguatan dari ikhtiar kami semua untuk bisa bersatu dalam penanganan COVID-19 di Jawa Timur," katanya.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pada Minggu (5/7) jumlah penambahan pasien positif COVID-19 di Jawa Timur mencapai 552. Dan menjadi penambahan tertinggi.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto melaporkan adanya penambahan 1.607 kasus baru dalam 24 jam terakhir. “Kita dapatkan hasil positif sebanyak 1.607 orang sehingga total kasus positif akumulatif sampai saat ini (Minggu 5/7) mencapai 63.749 orang,” ucap Yuri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: