Man City vs Liverpool, Laga Pesta Sakit Hati

Man City vs Liverpool, Laga Pesta Sakit Hati

Liverpool sudah mengunci gelar Premier League pasca kekalahan Manchester City di markas Chelsea. Namun, duel kedua klub di Etihad Stadium, dini hari nanti masih menjanjikan tontonan menarik.

SELAKU juara bertahan yang baru saja dirampas gelarnya, Manchester City jelas ingin menodai perayaan juara Liverpool. Makanya, walaupun hanya akan menjadi pesta sakit hati semata, Pep Guardiola jelas akan berusaha mengalahkan The Reds.

Ada dua alasan paling masuk akal bagi Pep untuk mencoba mempermalukan Liverpool di laga perdananya pasca pesta gelar. Pertama, mereka belum sepenuhnya aman di zona Liga Champions karena hanya unggul 11 angka di atas tim peringkat kelima.

Kedua, ini soal gengsi Pep. Ibarat kisah superhero, Superman, Juergen Klopp adalah Kryptonite bagi Pep Guardiola. Gaya tiki-taka yang selama ini dibanggakan Pep tak terbukti ampuh menghadapi sepakbola heavy metal ciptaan Klopp.

Sejak masih sama-sama di Bundesliga, Pep selalu kesulitan ketika berhadapan dengan tim Klopp. Dalam delapan kesempatan, Klopp meraih empat kemenangan atas Pep. Ketika bertemu lagi di Inggris, Klopp semakin menasbihkan diri sebagai batu kryptonite Pep.

Dalam sepuluh pertemuan, Klopp yang benar-benar paham kelemahan taktik Pep meraih lima kali kemenangan dan hanya kalah tiga kali. Catatan total sembilan kemenangan pun menempatkan Klopp sebagai satu-satunya pelatih yang unggul head to head atas Pep.

Jadi, tidak berlebihan jika Pep Guardiola sejak awal sudah membakar motivasi timnya menyambut Liverpool. Setelah kemenangan atas Newcastle United di babak delapan besar Piala FA, manajer asal Spanyol itu menegaskan bahwa pemainnya masih haus gelar dan kemenangan.

“Kami bermain untuk menang. Kami berbicara setelah apa yang terjadi di Premier League, kami membutuhkan dua kemenangan lagi untuk lolos ke Liga Champions. Kami juga punya dua kompetisi yang bisa kami menangkan,” tegasnya di situs The Citizens.

Tapi, Liverpool juga tidak mengujungi Kota Manchester untuk sekadar menyambut penghormatan City setelah mereka mengunci gelar mengalah di lapangan. Walau sudah berpesta, kompetisi ini belum sepenuhnya selesai bagi mereka.

Liverpool di tujuh pertandingan sisa punya misi mencetak rekor-rekor baru. Mulai dari jumlah total poin, jumlah kemenangan, hingga selisih angka dengan tim peringkat kedua. Kebetulan, rekor-rekor ini semuanya milik Manchester City.

Untuk rekor poin terbanyak, Liverpool yang mengoleksi poin 86 butuh setidaknya 15 angka lagi untuk melewati catatan Manchester Biru. Saat menjadi kampiun Premier League musim 2017/2018, City mendulang 100 poin.

Lalu, kemenangan terbanyak dalam semusim. Pep dan anak asuhnya juga memegang rekor ini dengan 32 kemenangan pada musim 2017/2018 dan 2018/2019. Dengan Liverpool kini sudah mengoleksi 28 kemenangan, mereka butuh lima kemenangan lagi untuk mencetak rekor baru.

Khusus selisih poin, Liverpool sebenarnya sudah unggul 25 poin atas City ketika mengunci gelar dan itu belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, tujuh laga terakhir bisa saja mereduksi jarak itu. Dan, Manchester City yang unggul 19 poin atas Manchester United di musim 2017/2018 akan mengamankan rekornya.

Alasan itulah yang membuat pemain Liverpool siaga penuh di Manchester. “Kami tidak akan berhenti setelah menjadi juara. Rekor dalam sepakbola selalu ada untuk dikalahkan jadi pasti kami ingin mencapai lagi sesuatu yang istimewa setelah menjadi juara,” tegas Sadio Mane di situs resmi Liverpool.

Sumber: