Massa Ormas di Tegal Desak Inisiator RUU HIP Diseret ke Hadapan MKD
Puluhan massa dari salah satu organisasi masyarakat menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD, Senin (29/6) siang. Dalam aksinya, mereka menuntut dihentikannya pembahasan Rancangan Undang-undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP).
Ketua LSM GMBI Kota Tegal Mulyadi dalam orasinya menyatakan sikap menolak RUU HIP. Kemudian mendesak Pemerintah Pusat dan DPR RI untuk menghentikan proses legislasi dan bukan sekedar menunda pembahasannya.
"Penghentian proses legislasi RUU HIP harus segera dilakukan. Karena jika RUU HIP sampai disahkan ditengarai akan menjerumuskan bangsa dan negara kedalam kehancuran," katanya.
Mulyadi mengatakan RUU HIP akan mengancam eksistensi dan merusak Pancasila sebagai ideologi dan falsafah hidup bangsa serta dasar negara. Selain itu juga akan mengkerdilkan kewibawaan dan martabat Pancasila yang telah memiliki kedudukan dan fungsi yang kuat sebagai dasar negara sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 45 alinea ke-4.
"Karena adanya upaya untuk memangkas sila yang ada di dalam Pancasila dari 5 sila menjadi trisila bahkan ekasila," tandasnya.
Selain menuntut dihentikannya RUU HIP, massa juga meminta Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) untuk menindak anggota dewan dari partai manapun yang mengusulkan, menginisasi, dan memasukan pembahasan RUU HIP kepada Badan Legislasi DPR RI. Sebab, telah mengakibatkan terjadinya kegaduhan nasional dengan hukum/sanksi kode etik.
Setelah menyampaikan orasi, perwakilan massa langsung ditemui Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Habib Ali Zaenal Abidin dan Wasmad Edi Susilo. Habib Ali menyatakan siap untuk melanjutkan apa yang menjadi aspirasi dari rekan-rekan GMBI. Aspirasi yang disampiakan diteruskan kepada pimpinan terlebih dulu.
"Nanti akan kita teruskan kepada DPR RI apa yang menjadi aspirasi. Ranah kami ada di lembaga legislatif. Sehingga aspirasi ini akan kami teruskan kepada DPR RI di Jakarta," ujarnya.
Sementara Wasmad Edi Susilo menyampaikan apresiasi atas penyampaian aspirasi yang berjalan dengan tertib. Karenanya, pihaknya berharap ini dijaga sampai selesai.
"Kedepan apabila ada hal-hal yang akan disampaikan kami berharap agar dilaksanakan seperti ini," jelasnya.
Setelah menyampaikan aspirasi, massa kemudian meninggalkan lokasi untuk kembali ke markas. (muj/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: