Pembakaran Bendera PDIP Viral, Novel Bamukmin: Jangan Lebaylah

Pembakaran Bendera PDIP Viral, Novel Bamukmin: Jangan Lebaylah

Pembakaran bendera PDIP di aksi penolakan RUU HIP di depan Gedung DPR, Rabu (24/6) kemarin, ditanggapi dengan reaksi beragam. Termasuk oleh Ketua Media Center PA 212, Novel Bamukmin.

Menanggapi reaksi kader PDIP, menurut Novel, jangan terlalu lebai menanggapi pembakaran yang mirip bendera PDIP itu. Novel mengklaim pembakaran bendera tersebut diduga bukanlah dilakukan para peserta aksi.

Pasalnya, dari video yang viral, diduga pelakunya juga tidak memakai serangan ormas manapun. “Jadi menurut saya PDIP gak usah lebaylah. Kejadian itu sudah seringlah kita melihat yang memang sudah biasa terjadi bahkan kadernya sendiri yang bakar itu bendera,” kata Novel saat dikonfirmasi Pojoksatu, Jumat (26/6).

Menurut Novel, bendera yang dibakar massa itu bukanlah bendera asli PDIP, melainkan itu hanya berupa lembaran plastik yang mirip tercetak logo atau gambar kepala banteng seperti salah satu partai politik.

“Jangan lebaylah, PDIP juga pernah membakar salah satu partai yang menjadi lawan politiknya dan itu ditanggapi biasa saja oleh partai berlambang mercy,” ungkap Novel

Yang jelas, kata Novel, saat ini umat islam sangat tegas untuk melawan bangkitnya komunis melalui RUU HIP yang diduga kuat diinisiator oleh PDIP.

“PDIP bahkan ingin menjadikan pancasila menjadi trisila bahkan ekasila, jelas telah membuat umat islam marah,” tegas Novel

“Saat ini kekuatan umat islam dan ulama sdh tidak bisa dibendung dan ormas-ormas islam semuanya sudah membulatkan tekad untuk harga mati bahwa NKRI menolak PKI,” tandas anak buah Habib Rizieq itu.

Diketahui, berbagai organisasi tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Komunis ‘Anak’ NKRI mendemo DPR RI berkaitan penolakan rancangan undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (HIP). Di antara pendemo, ada massa dari Persaudaraan Alumni 212. Pentolan FPI juga ikut dalam demo.

Di tengah aksi, massa di depan gedung DPR RI terus berorasi dan memanas. Mereka membakar bendera merah berlogo palu dan arit simbol Partai Komunis Indonesia yang sudah bubar. Bendera PDIP juga dibakar, Rabu (24/6).

Saat membakar bendera PKI muncul yel-yel: “Bakar, bakar, bakar PKI. Bakar PKI sekarang juga.”

Seorang orator berujar, “Kita bakar bendera PKI-nya. Nanti kita bakar orang-orang PKI-nya, tokoh-tokohnya, di mana pun mereka berada, DPR, MPR, eksekutif!”

Atas aksi pembakaran bendera itulah, Fraksi PDIP DPR mengeluarkan surat edaran bagi seluruh anggotanya terkait insiden pembakaran bendera PDI Perjuangan saat aksi penolakan RUU HIP kemarin di depan Gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu (24/5).

Edaran dalam bentuk pesan WhatsApp tersebut dikategorikan sebagai ‘Sangat Urgent’ yang dikhususkan pada seluruh pimpinan hingga anggota Fraksi PDI Perjuangan di DPR. (fir/pojoksatu/zul)

Sumber: