Tidak Tarik Setoran Lunas Haji, Calhaj Mendapat Nilai Manfaat Ini
Calon jemaah haji tahun 1441 H/ 2020 M, yang batal berangkat diperbolehkan menarik setoran lunas BiPIH (Biaya Perjalanan Ibadah Haji). Pertimbangan tersebut dilakukan lantaran dampak ekonomi yang timbul akibat pandemi corona.
Anggota Badan Pelaksana Bidang Keuangan, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Acep R. Jayaprawira mengatakan, ada dua opsi yang bisa dilakukan masyarakat untuk menarik setoran lunas atau tidak.
Bagi yang akan menarik setoran lunas, maka bisa menghubungi agen perjalanan masing-masing. Menurut Acep, calon jemaah haji memang hanya bisa menarik setoran pelunasan agar tidak kehilangan haknya sebagai jemaah berangkat pada tahun depan.
Setoran pelunasan ini besarnya bervariasi tergantung embarkasi masing-masing calon jemaah.
Menurut Keputusan Presiden No 6 tahun 2020 tentang BPIH (Biaya Pelaksanaan Ibadah Haji) Tahun 1441H/2020M, maka setoran pelunasan besarnya sekitar Rp6 juta untuk jemaah dari embarkasi Aceh dan Rp13 Juta untuk embarkasi Makassar.
Pengembalian akan dilakukan paling lambat lima hari kerja setelah menerima surat permohonan
pengembalian setoran BiPIH (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) dari Kemenag sesuai Pasal 4 PBPKH No 2 Tahun 2020.
Sedangkan bagi jemaah yang tidak melakukan penarikan setoran pelunasan akan disimpan dan dikelola secara terpisah oleh BPKH.
“Setoran pelunasan yang berkisar antara Rp6juta - Rp13 juta tersebut akan mendapatkan nilai manfaat atau imbal hasil, besarnya sesuai dengan tingkat imbal hasil investasi dan penempatan yang dilakukan BPKH. Hal ini sesuai dengan KMA Nomor 494 tahun 2020,” tutur Acep.
Setoran lunas akan diberikan melalui virtual account per masing-masing jemaah. Pembagian nilai manfaat setoran lunas dilakukan selambat-lambatnya 30 hari kerja sebelum pemberangkatan kloter pertama penyelenggaraan haji tahun 1442 H/ 2021.
“Untuk BiPIH terdiri dari terdiri dari setoran awal sebesar Rp25 juta yang dibayarkan calon jemaah haji untuk mendapatkan nomor porsi. Selanjutnya, calon jemaah haji akan membayarkan setoran pelunasan ketika nama calon jemaah resmi berangkat pada tahun tersebut. Sehingga total yang dibayarkan mencapai Rp38 juta,” tandas Acep. (chi/jpnn/ima)
Sumber: