Insentif Tenaga Medis Covid-19 Belum Cair
Data tenaga medis daerah penanganan Covid-19 ternyata belum lengkap. Padahal data tersebut begitu penting guna pencairan insentif.
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian Keuangan mengakui hal itu. Kondisi ini makin diperparah setelah 140 tim medis di sejumlah daerah terpapar wabah mematikan itu.
”Memang belum ada pencairan sedikit pun karena sampai saat ini pemerintah masih menunggu data yang masuk dari daerah,” ungkap Direktur Dana Transfer Khusus DJPK Kementerian Keuangan Putut Satyaka dalam webinar di Jakarta, Jumat (29/5) kemarin.
DJPK sangang membutuhkan data tersebut agar proses pencairan insentif segera diterima oleh tenaga medis yang bertugas, termasuk waktu mereka bertugas. ”Ini yang sangat kami butuhkan, agar pencairannya juga tepat waktu,” terangnya.
Putut menambahkan tenaga medis yang mendapatkan insentif itu adalah mereka yang terlibat langsung atau sebagai pendukung penanganan Covid-19, disesuaikan dengan golongan, keahlian dan zonasi.
Kementerian Keuangan, lanjut dia, akan menambah alokasi bantuan operasional kesehatan (BOK) sebesar Rp3,77 triliun sehingga total menjadi Rp13,40 triliun yang dianggarkan khusus untuk insentif tenaga medis dalam menangani pandemi virus corona.
Meski belum mengantongi data tenaga medis yang terlibat dalam penanganan Covid-19, Putut menambahkan sudah ada beberapa data masuk di Kementerian Kesehatan dan sedang dilakukan verifikasi. ”Sehingga jika verifikasi sudah selesai, tentunya akan segera bisa kami salurkan kepada pemda,” katanya.
Anggaran untuk kesehatan BOK menjadi salah satu pos dalam Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik yang tidak dipangkas pemerintah dari seluruh alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).
Sebelumnya, Kementerian Keuangan memangkas total Rp94,2 triliun dana dalam TKDD yang digunakan untuk penanganan Covid-19, dari awalnya Rp856,94 triliun pada APBN 2020 menjadi Rp762,72 triliun sesuai Perpres 54 tahun 2020 tentang Perubahan Postur APBN 2020. (ful/zul/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: