Pandemi Corona, Harga Telur Itik di Brebes Anjlok
Di tengah pendemi virus corona (Covid-19), harga telur itik di tingkat peternak di Kabupaten Brebes saat ini anjlok. Harga tersebut turun dari Rp3 ribu per butir menjadi Rp1.600 per butirnya.
"Sejak pandemi corona seperti ini, harga telur itik di kelompok kami mengalami penurunan. Sehingga, pendapatan para peternak mengalami penurunan. Bahkan, cenderung merugi. Padahal, menjelang Lebaran seperti ini permintaan telur asin mengalami peningkatan. Namun, saat ini justru harganya turun," ungkap Atmo Suwito Rasban, ketua Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Adem Ayem Desa Pakijangan Kecamatan Bulakamba, Kamis (21/5).
Meski mengalami penurunan harga, untuk produktivitas sendiri masih normal. Rata-rata para peternak dalam sehari mampu menjual rata-rata 600 butir telur itik.
"Jika harga normal atau tidak turun, peternak bisa mendapatkan hasil Rp1,8 juta per hari. Namun, dengan harga saat ini Rp1.600 per butir, hasilnya hanya Rp960 ribu per hari," terangnya.
Diungkapkannya, turunnya harga telur ituk lantaran permintaan dari para perajin telur asin turun tajam. Selain kondisi pandemi corona, tidak adanya arus mudik di jalur pantura dan Tol Pejagan-Brebes ikut mempengaruhi.
"Biasanya menjelang Lebaran seperti ini permintaan telur itik sangat banyak. Bahkan, ada telur itik dari daerah luar Brebes yang masuk ke sini, dikarenakan peternak lokal kekurangan stok. Namun, saat ini permintaan mengalami penurunan," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, meski para peternak itik di kelompoknya dan kelompok lain terdampak Covid-19, tetapi hingga kini belum mendapat perhatian dari pemerintah daerah.
"Sampai saat ini belum ada bantuan, padahal peternak yang terdampak sangat membutuhkan bantuan pemerintah," pungkasnya. (ded/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: