4 Jenis Batik Solo yang Langka dan Hanya Ada di Surakarta
Batik Solo dikenal dengan motif langka dan sarat makna filosofis, hanya ditemukan di Surakarta. --
Radartegal.com - Batik Solo merupakan salah satu mahakarya budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO sebagai warisan dunia. Apa makna dari setiap motif batik ini?
Dari sekian banyak daerah penghasil batik di Tanah Air, Kota Solo atau Surakarta menempati posisi istimewa.
Selain menjadi pusat batik tradisional, batik Solo juga memiliki ragam motif batik langka yang sulit ditemukan di daerah lain.
Motif-motif batik Solo ini bukan hanya sekadar hiasan, melainkan sarat makna filosofis dan nilai sejarah yang mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat Jawa.
BACA JUGA: Pengalaman Seru Belajar Membatik di Kampung Batik Pekalongan
BACA JUGA: Surga Batik Murah! Ini 5 Rekomendasi Tempat Belanja Batik di Pekalongan
Ciri Khas Batik Solo
Batik Solo dikenal dengan penggunaan warna sogan (cokelat keemasan) yang berpadu dengan hitam serta putih gading.
Pewarnaannya umumnya menggunakan teknik tradisional berbasis pewarna alami, sehingga menghasilkan nuansa yang lembut dan klasik. Keanggunan batik Solo kian terasa ketika dikenakan, baik untuk acara formal, adat, maupun keseharian.
Motif Batik Langka khas Solo
Ada beberapa motif batik Solo yang tergolong langka dan memiliki nilai historis tinggi. Beberapa di antaranya bahkan hanya digunakan kalangan keraton pada masa lalu.
Motif Parangkusumo
Motif ini melambangkan keabadian cinta dan ketulusan hati. Konon, hanya dipakai dalam upacara pernikahan keluarga kerajaan.
BACA JUGA: Lokasi dan Harga Tiket Masuk Museum Batik Pekalongan, Yuk Agendakan ke Sini!
BACA JUGA: Tempat Belanja Batik Pekalongan yang Murah Namun Tetap Berkualitas
Motif Satrio Manah
Dikenal sebagai simbol ketulusan hati seorang pria kepada wanita yang dicintainya. Motif ini biasanya dikenakan oleh mempelai pria saat lamaran.
Motif Truntum
Diciptakan oleh Permaisuri Sunan Pakubuwono III, motif ini menggambarkan cinta abadi yang terus tumbuh. Uniknya, motif ini lazim dipakai oleh orang tua pengantin saat pernikahan sebagai doa restu untuk putra-putrinya.
Motif Semen Rante
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


