Mitos Gunung Lawu dan Jalak Lawu, Ini Penunggu Gaib yang Melegenda!

Kepercayaan ini membuat Gunung Lawu tidak hanya menjadi destinasi pendakian, tetapi juga tempat pencarian spiritual.

Mitos Jalak Lawu, burung penjaga gunung

Jalak Lawu, burung endemik Gunung Lawu, memiliki peran penting dalam legenda setempat. Konon, burung ini adalah jelmaan Kyai Jalak (Wongso Menggolo), abdi setia Prabu Brawijaya V. Tugasnya adalah membantu keturunan raja dan pendaki yang tersesat agar selamat sampai puncak.

BACA JUGA: Mitos Gunung Rinjani, Tempat Warga Brasil yang Sempat Jatuh

BACA JUGA: 5 Telaga Indah di Indonesia dengan Mitos Unik dan Tersembunyi

Banyak pendaki mengaku dibimbing oleh Jalak Lawu saat kehilangan arah. Burung ini juga dianggap sebagai tanda penerimaan dari penunggu gunung. Jika Jalak Lawu mendekat, itu dianggap pertanda baik. Namun, jika burung ini tidak muncul, bisa jadi itu adalah peringatan untuk berhati-hati.

Tanya jawab seputar mitos Gunung Lawu dan Jalak Lawu

1. Apa benar ada Pasar Setan di Gunung Lawu?

Banyak pendaki melaporkan pengalaman mistis di area antara Cemoro Sewu dan Cemoro Kandang, di mana mereka mendengar suara pasar yang ramai tanpa sumber jelas. Mitos ini dikenal sebagai Pasar Setan, dan dipercaya sebagai ujian bagi pendaki. Jika mendengar suara tersebut, disarankan untuk tidak merespons secara berlebihan agar terhindar dari gangguan.

2. Mengapa Jalak Lawu dianggap burung penjaga?

Dalam legenda, Jalak Lawu dipercaya sebagai jelmaan Kyai Jalak, abdi setia Prabu Brawijaya V. Burung ini diyakini membantu pendaki yang tersesat dengan menunjukkan jalan atau hinggap di bahu mereka. Kehadirannya juga dianggap sebagai tanda bahwa pendaki diterima oleh penunggu Gunung Lawu.

Penutup

Dengan segala misteri dan keindahannya, Gunung Lawu tetap menjadi destinasi menarik bagi pecinta alam dan pencari pengalaman spiritual. Apakah Anda tertarik untuk mengeksplorasi mitos-mitos ini lebih dalam?

Sumber: