Harga Emas Logam Mulia Har Ini Bikin Perajin Emas Tegal Terancam Gulung Tikar
HASIL PRODUKSI - Danu, Perajin Emas di Desa Pesayangan, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal menunjukkan hasil produksinya.-Yeri Noveli-Radar Tegal Grup
TALANG, radartegal.com - Harga emas logam mulia (LM) hari ini, tembus Rp1,9 juta per gram. Kenaikan harga tersebut ternyata tidak membuat perajin emas di Tegal tersenyum.
Harga emas logam mulia hari ini justru membuat para perajin emas mengeluh. Mengapa demikian?
Ya, harga emas logam mulia hari ini yang hampir mencapai Rp2 juta per gram membuat perajin emas di Desa Pesayangan, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal ternacam gulung tikar.
Desa Pesayangan Kabupaten Tegal dikenal sebagai sentra pengolahan emas yang sudah puluhan tahun eksis. Para perajin di desa ini umumnya mengolah limbah dari toko emas maupun perajin lain, baik dari dalam maupun luar daerah.
BACA JUGA:Tembus di Angka Rp2 Juta per 1 Gram! Harga Emas Hari Ini Makin Melejit
BACA JUGA:Pembelian Emas Melonjak, Antam Bantah Ada Kekosongan Pasokan
Hasil olahan itu, mereka jadikan logam mulia atau diubah menjadi aneka perhiasan seperti cincin, kalung, gelang, dan aksesoris lainnya. Namun kondisi saat ini berbanding terbalik.
Danu (40), salah satu perajin emas Desa Pesayangan Kabupaten Tegal, mengaku sejak harga emas melonjak, hampir tidak ada lagi aktivitas produksi.
Kendati ada, hanya sebatas menyelesaikan sisa produksi dari sebelum Lebaran.
“Sekarang perajin di sini banyak yang berhenti produksi. Soalnya harga emas naik, tapi permintaan justru turun drastis. Yang beli emas sedikit, kebanyakan malah jual,” keluh Danu, saat ditemui pada Rabu 16 April 2025.
BACA JUGA:Banyak Peminat! Transaksi Deposito Emas Pegadaian Hampir 1 Ton Padahal Belum Genap 6 Bulan
BACA JUGA:Naik Rp43 Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Tembus Rp1,889 Juta per Gram
Danu yang telah menekuni usaha ini selama 15 tahun menyebut permintaan emas olahan turun hingga 50 persen.
Hal ini membuat toko-toko emas kelebihan stok dan tidak menerima pasokan baru dari perajin. Imbasnya, para perajin terpaksa menghentikan kegiatan produksi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


