Jangan Nekat, Begini Efek Bahaya Berboncengan Lebih Dari Satu

Jangan Nekat, Begini Efek Bahaya Berboncengan Lebih Dari Satu

Efek bahaya berboncengan lebih dari satu.-astra motor jawa tengah-

SEMARANG, RADARTEGAL.COM - Beberapa waktu ini media sosial diperlihatkan peristiwa siswi berboncengan lebih dari satu mengalami kecelakaan masuk ke parit atau persawahan. 

Tampak dari foto-foto yang dibagikan netizen, pelajar tersebut tidak mengalami cidera serius atau parah, hanya seluruh pakaian menjadi hitam terkena air kotor parit atau warna coklat tanah persawahan.

Bahkan ketiga orang yang menaiki motor tersebut sulit untuk dikenali. Kendaraan yang digunakan mengalami kerusakan akibat benturan jatuh ke dasar parit maupun tanah basah sawah yang ketinggiannya jauh lebih rendah dari aspal.

Motor secara rancang bangun hanya untuk berboncengan satu orang. Dari dasar desain itu perancangan berdampak terhadap ukuran jok, ruang kaki, titik berat, jarak sumbu roda dan sebagainya. 

BACA JUGA:Akhirnya Identitas Naksu diketahui Seo Yul, Episode 6 Alchemy of Souls Season 2

Sehingga yang terjadi pada motor jika ada total 3 orang diatas motor yang dikendarai dipastikan terjadi kelebihan beban sehingga suspensi akan kandas berkurang jarak main dan keras.

Telapak ban akan melebar karena beban berlebih sehingga daya yang dibutuhkan untuk memutar ban oleh mesin dan daya yang diperlukan untuk menggeser arah ban depan akan berlebih berpengaruh terhadap akselerasi yang menjadi lamban (terutama matik) dan setang akan menjadi lebih berat. 

Dampak pada rem adalah membutuhkan jarak lebih jauh untuk berhenti karena beban yang berlebihan. Pengendara akan mengalami banyak kesulitan dalam menjaga kesimbangan dan mengontrol kendaraan apalagi ditambah medan permukaan jalan yang tidak rata. 

Waktu mencari keseimbangan motor akan jauh lebih lama dan koreksi stang untuk menjaga keseimbangan agar stabil akan jauh lebih sulit. 

BACA JUGA:Kades Antar Waktu Mejasem Barat Beberkan Transparansi Keuangan Desa

Kemampuan mesin yang tidak seimbang dengan beban akan menjadi hambatan berikutnya, karena reaksi motor jadi lebih lamban sehingga memperparah kesulitan mencari kesimbangan yang dalam kondisi normal dibantu gas atau tenaga mesin. 

Saat melakukan pengereman akan kesulitan menemukan pengereman yang akurat akibat beban berlebih serta saat mengerem.

Beban tubuh pembonceng yang kakinya tidak berada difootstep akan menyebabkan tubuh pembonceng mengayun ke depan untuk ditahan punggung pengendara. Ruang gerak lengan pengendara akan berkurang jauh karena terkoreksi panjang jok yang terbagi untuk 3 orang remaja.

Ketidakmampuan kendaraan yang melebihi batasan desainnya akan menyebabkan komponen terkait dari motor tersebut lebih cepat rusak. 

Sumber: