PKM STKIP NU Tegal Aplikasikan Pupuk Organik Terralit Pada Tanaman Toga di Desa Kajen Talang

PKM STKIP NU Tegal Aplikasikan Pupuk Organik Terralit Pada Tanaman Toga di Desa Kajen Talang

Tim PKM STKIP NU Tegal melaksanakan sosialisai dan pemanfaatan pupuk Terralit di Desa Kajen Kecamatan Talang Kabupaten Tegal pada Rabu 17 September 2025. --

TALANG, radartegal.com – Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) STKIP Nahdlatul Ulama Tegal 2025 telah melaksanakan kegiatan evaluasi pemanfaatan pupuk TERRALIT di Desa Kajen Kecamatan Talang Kabupaten Tegal pada Rabu 17 September 2025.

Tim PKM STKIP NU Tegal tahun 2025 ini beranggotakan lima orang yang terdiri dari tiga dosen dan dua mahasiswa aktif.  Tiga orang dosen ada Fadilah Falah Syifa, M.Pd, sebagai ketua dan dua dosen sebagai anggota adalah Ira Palupi Inayah, M.Pd dan Zulfatun Nisa, M.E. Sedangkan dua mahasiswa aktif yaitu Moh. Adibul Atsna dan Abda Syahrul Ramadhan.

Sebelumnya, PKM STKIP NU telah melaksanakan sosialisasi pemanfaatan pupuk organic Terralit kepada anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Lestari Kaligung Desa Kajen pada 30 Juli 2025 lalu. Sosialisasi dilakukan sebagai bentuk penyebaran informasi dalam memanfaatkan sampah organik rumah tangga pada kelompok wanita tani.

Adapun untuk kegiatan pengaplikasian pupuk organik Terralit terhadap tanaman toga telah dilaksanakan pada 27 Agustus 2025 selama tiga jam yang diikuti 30 orang anggota KWT Lestari Kaligung dibawah bimbingan PKM STKIP NU 2025.

BACA JUGA: Petani Jatinegara Tegal Ngadu ke Anggota DPRD Soal Pupuk Bersubsidi

BACA JUGA: Kuota Pupuk Subsidi di Kabupaten Tegal Minim, Petani Bereaksi dan Mengadu di Reses

Ketua PKM STKIP NU 2025 Fadilah Falah Syifa menuturkan, kegiatan pengaplikasian berlangsung di saung tempat KWT sering berkumpul setiap seminggu sekali yang juga dekat dengan lahan pertanian milik KWT Kajen, Talang.

“Dan kemarin pada Rabu, 17 September 2025, kami telah melaksanakan evaluasi pemanfaatan pupuk Terralit. Pupuk organik Terralit merupakan pupuk yang terbuat dari sampah organik rumah tangga yang dapat di aplikasikan pada tanaman obat keluarga atau TOGA,” ujarnya.

Sementara itu, Pembina Pertanian Desa Kajen Suminto mengungkapkan bahwa penerapan pupuk tidak hanya pada tanaman toga tetapi telah digunakan disemua tanaman.

"Pupuk Terralit sudah digunakan hampir disemua tanaman yang ada di KWT Lestari Kaligung Kajen tidak hanya tanaman toga. Dan ini sudah terlihat hasilnya, sangat menggembirakan. Terima kasih kepada tim PKM STKIP NU," tutur Sumito yang aktif berpartisipasi dalam kegiatan PKM kali ini.

BACA JUGA: Protes Bau Tak Sedap Pabrik Pupuk, Warga Pangkah Tegal Geruduk Kantor Kecamatan

BACA JUGA: Mencuat Kabar Pupuk Bersubsidi di Suradadi Tegal Dijual 450 Ribu per Kuintal, BPP: HET 2.250 Perkilo

Tim Dosen melakukan sosialisasi cara pembuatan pupuk Terralit melalui beberapa tahap yaitu air cucian beras yang dicampur dengan sampah organik fresh + EM4 dan molase kemudian difermentasi selama 3 minggu dalam wadah tertutup. Di akhir kegiatan sosialisasi tim menyerahkan peralatan berupa ember, pengaduk, molase, EM4 serta 100 bibit.

Adapun kegunaan pupuk Terralit diantaranya dapat menjadi pupuk organik yang mudah digunakan oleh rumah tangga serta menjadi salah satu cara daur ulang sampah rumah tangga paling mudah dan praktis, tambah Fadilah.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: