Menelusuri Asal-usul Gelar yang Melekat pada Tegal, dari Julukan Kota Bahari hingga Jepangnya Indonesia
FAKTA SEJARAH - Menelusuri Asal-usul Gelar yang Melekat pada Tegal, dari Julukan Kota Bahari hingga Jepangnya Indonesia--
Makna Bahari menurut KBBI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), "bahari" adalah sebuah kata sifat yang memiliki beberapa makna, antara lain:
- Berhubungan dengan laut atau kehidupan laut.
- Berhubungan dengan perairan dalam besar atau samudra.
- Berhubungan dengan kegiatan atau sifat yang terkait dengan laut atau samudra.
Jadi, secara umum, "bahari" mengacu pada sesuatu yang berkaitan dengan laut, samudra, atau kehidupan di perairan besar. Dalam konteks julukan "Kota Bahari", kata ini menggambarkan bahwa kota tersebut memiliki hubungan yang erat dengan laut dan kegiatan maritim.
BACA JUGA: 6 Ciri Khas Kota Tegal yang Tidak Ditemui di Daerah Lain, Salah Satunya Istilah Jepangnya Indonesia
Asal Mula Julukan “Jepangnya Indonesia”
Asal-usul gelar yang melekat pada Tegal "Jepangnya Indonesia" memiliki akar dalam hubungan historis yang erat antara kota ini dengan Jepang pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Awal mula hubungan ini dapat ditelusuri kembali ke masa sebelum kedatangan Belanda di Indonesia.
Pada saat itu, Tegal menjadi salah satu kota yang paling ramah terhadap pedagang Jepang yang melakukan perdagangan di wilayah Nusantara. Pedagang Jepang datang ke Tegal untuk berdagang dengan penduduk setempat serta melakukan kegiatan perdagangan lintas batas dengan negara-negara tetangga.
Hubungan dagang ini berkembang pesat seiring dengan waktu, dan Tegal menjadi salah satu pusat perdagangan yang penting di pulau Jawa. Selain dalam perdagangan, hubungan antara Tegal dan Jepang juga mencakup aspek budaya dan interaksi sosial.
Penduduk Tegal dan pedagang Jepang saling berinteraksi dan bertukar pengalaman serta budaya, menciptakan ikatan yang erat antara kedua komunitas tersebut. Walaupun hubungan ini telah berubah seiring berjalannya waktu dan peristiwa sejarah, jejak hubungan historis antara Tegal dan Jepang tetap menjadi bagian penting dari identitas kota ini.
Julukan "Jepangnya Indonesia" mencerminkan peran penting Tegal dalam sejarah hubungan diplomatik dan perdagangan antara Indonesia dan Jepang, serta warisan budaya yang telah terjalin antara kedua bangsa tersebut.
Budaya Minum Teh yang Hampir Mirip dengan Jepang
Kebiasaan minum teh di Tegal memang memiliki beberapa kemiripan dengan tradisi minum teh di Jepang. Salah satunya adalah dalam hal keheningan yang disertakan dalam proses minum teh.
Di Tegal, minum teh sering kali menjadi momen untuk bersantai dan bersosialisasi dengan teman atau keluarga, mirip dengan konsep teh seduh yang sering dilakukan di Jepang sebagai bagian dari tradisi minum teh. Selain itu, di Tegal juga terdapat tempat-tempat yang menyajikan teh dengan gaya yang mirip dengan warung teh Jepang, di mana teh disajikan dengan gaya yang sederhana namun elegan, seringkali disertai dengan camilan ringan atau kue-kue tradisional.
Meskipun demikian, perbedaan budaya dan tradisi antara Tegal dan Jepang tetap ada, namun kemiripan dalam kebiasaan minum teh ini menunjukkan bahwa minum teh bukan hanya sekedar aktivitas, tetapi juga merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari yang menghubungkan berbagai budaya dan tradisi di berbagai belahan dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: