Cegah Aksi Tawuran, Satpol Blusukan ke Sekolah Beberkan Pemicu Perilaku Menyimpang Pelajar

Cegah Aksi Tawuran, Satpol Blusukan ke Sekolah Beberkan Pemicu Perilaku Menyimpang Pelajar

Kabid Penegakan Perundang-undangan Daerah, Satpol PP Kabupaten Tegal, Tabah Topan Widodo saat memberikan sosialisasi Perda Ketertiban Umum di salah satu sekolah.-Yeri Noveli-

DUKUHWARU, radartegal.com - Berbagai langkah dilakukan Satpol PP Kabupaten Tegal untuk mencegah aksi tawuran yang dilakukan para pelajar.

Salah satunya dengan blusukan ke sejumlah sekolah dan memberikan sosialisasi Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 7 Tahun 2011 tentang Ketertiban Umum.

Sosialisasi dilakukan oleh Kepala Satpol PP Kabupaten Tegal, Supriyadi melalui Kepala Bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah, Tabah Topan Widodo, di salah satu sekolah kejuruan di wilayah Kecamatan Dukuhwaru.

Dalam kesempatan itu, Tabah menuturkan, perangai buruk pada sebagian murid di sekolah yakni dipengaruhi oleh sikap egois, baik secara individual ataupun komunal.

BACA JUGA:54 Anggota Terpilih Panwaslucam Kabupaten Tegal Wajib Kantongi Surat Bebas Narkoba dan Sehat Rohani

Indikasinya terlihat dari sikapnya yang sulit dinasehati, mau enaknya sendiri, dan dapat dimanipulasi atau mudah dicuci otaknya.

Selain itu, mudah menyalahkan orang lain yang berbeda tanpa pikir panjang.

Menurutnya, perilaku indisipliner pelajar dan ketidakpatuhannya pada tujuan belajar bisa semakin menguat jika tidak dilengkapi filter yang baik dalam bergaul dan menyaring informasi yang beredar di media sosial. 

Dampaknya, mereka jadi mudah terhasut. Termasuk saat melihat tontonan yang tidak sepatutnya ditiru dengan leluasa mereka mempraktikkannya.

BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, Pemkab Tegal Siaga, BPBD: 9 Potensi Bencana Diwaspadai

Dari akar persoalan ini, pihaknya kerap kali mendapati anak-anak bolos sekolah, melakukan aksi tawuran antarsekolah, mengonsumsi narkoba, merokok di sekolah hingga perilaku menyimpang lainnya.

“Ini tantangan besar pendidikan karakter kita dalam mencetak generasi unggul, generasi cerdas dan berdaya saing. Minimal mendorong berperilaku peserta didik agar sesuai dengan nilai-nilai etika,” kata Tabah.

Menurutnya, pendidikan karakter ini tidak hanya secara alamiah diperoleh lewat pendidikan keluarga, pergaulan antarteman sebaya dan aktivitas formatif di lingkungan sekolah.

Ttetapi juga proses pemahaman akan norma hukum agar mereka dalam bertindak senantiasa dilandasi ketaatannya pada otoritas dan penghormatan hak orang lain.

Sumber: