Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Tuding Masjid Berisi Senjata, IMM: Buktikan Ada Bungker Senjata di Sidoarjo

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Tuding Masjid Berisi Senjata, IMM: Buktikan Ada Bungker Senjata di Sidoarjo

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) melaporkan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor ke Polda Jatim buntut dari tudingan masjid berisi senjata. IMM Sidoarjo melaporkan Orang Nomor Satu di Pemkab Sidoarjo itu, Jumat (25/2).

Bupati dilaporkan atas pernyataannya tentang dugaan 15 kecamatan yang terpapar radikalisme hingga masjid berisi senjata. Sebelum melakukan laporan ke polisi, IMM lebih dulu melakukan aksi di depan Mapolda Jatim.

Para mahasiswa membentangkan berbagai spanduk dan poster berisi tulisan “Bupati Ngawur”, “Buktikan ada bungker senjata di Sidoarjo”, dan “Amankan Sidoarjo”.

Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Sidoarjo, Adit Hananta mengatakan ucapan Gus Muhdlor sangat mencederai umat muslim. Untuk itu, dia meminta Kapolda Jatim mengusutnya.

“Kami sama-sama tidak sepakat dengan radikalisme dan menyetujui bahwa NKRI adalah harga mati,” ujar Adit di SPKT Polda Jatim saat itu.

Menurutnya, narasi yang dibangun Gus Muhdlor terkait bungker senjata di salah satu masjid Kecamatan Sedati adalah informasi yang menyesatkan.

Dia juga menilai apa yang disampaikan Bupati Sidoarjo itu adalah suatu kebohongan yang luar biasa karena dari penelusuran yang dilakukan di masjid-masjid dan klarifikasi Bakesbangpol Sidoarjo, data itu tidak ada.

“Apa yang disampaikan Gus Muhdlor kami tindaklanjuti sebagai penyesatan pembohongan publik. Ini sudah menyebarkan informasi hoaks yang harus disikapi dengan mengambil langkah hukum,” kata dia.

Dia juga mengatakan hal yang paling menyakitkan diucapkan Gus Muhdlor, yaitu terkait dengan perkembangan radikalisme yang terjadi di masjid dan kampus.

Pernyataan itu disebut Adit ada dalam video. “Itu sungguh menjadi tuduhan yang luar biasa bagi kami umat Islam karena masjid adalah simbol tempat kami beribadah,” tandas Adit sebagaimana yang dikutip dari jpnn.

Sebelumnya eks narapidana kasus terorisme (napiter), Sofyan Tsauri  menyebut begitu banyak orang-orang lugu yang menjadi jahat, karena salah pilih guru atau ustaz viral saat ini.

Dikatakannya, ada juga orang-orang yang belajar agama kepada guru yang ternyata tidak memahami ajaran agama secara memadai. Menurut Sofyan, banyak kasus orang-orang yang pelajari agama sebatas dari buku saja tanpa bimbingan langsung dari orang yang tepat.

Hal ini mendapat tanggapan dari pegiat media sosial, Yusuf Muhammad. Minggu (27/2), Yusuf Muhammad lantas membuat unggahan tangkapan layar di media sosial Twitter-nya @yusuf_dumdum.

Yusuf Muhammad mengunggah berita media online dengan judul "Mantan Napi Teroris: Orang Jadi Jahat Karena Salah Pilih Ustaz" dalam unggahannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: