Gejolak di Desa Wadas Bukti Ganjar Pranowo Belum Siap untuk Tataran Pemimpin Nasional
Konflik di Desa Wadas Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (Jateng) semakin menyeret-nyeret nama Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Dia pun kini dianggap belum siap untuk menjadi pemimpin nasional.
Alasannya, Ganjar Pranowo tidak bisa menyelesaikan berbagai persoalan daerah yang dipimpinnya saat ini. Penilaian itu diungkapkan Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, Minggu (13/2).
Menurut Saiful Anam, banyaknya masalah di Jawa Tengah (Jateng) yang muncul di publik bisa mempersulit Ganjar menuju pemimpin nasional pada Pilpres 2024.
“Ini bisa dijadikan dasar dan penilaian partai bahwa Ganjar belum siap untuk ditempatkan pada tataran pemimpin nasional yang akan bertarung pada kesempatan Pilpres 2024 mendatang," ujar Saiful.
Gejolak di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jateng seperti menguak tabir berbagai problem yang tidak dapat ditangani oleh Ganjar selaku Gubernur Jateng. Termasuk persoalan Kendeng, Rembang.
Dua persoalan itu dianggap sebagai tolok ukur keberhasilan Orang Nomor Satu di Pemprov Jateng itu. Apalagi provinsi yang ada di tengah-tengah Pulau Jawa itu dikenal relatif aman dan kondusif.
“Sebelumnya Jateng dianggap baik-baik saja, ternyata di balik itu semua terdapat problem serius yang bahkan sekali muncul menjadi headline nasional yang semua mata tertuju pada persoalan Jateng ini," pungkas Saiful saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL.
Sebelumnya Direktur Eksekutif Indostrategic, Ahmad Khoirul Umam juga menyoroti kasus Wadas, yang dianggapnya akan berimplikasi serius pada elektabilitas Ganjar Pranowo.
"Kasus di Wadas itu berimplikasi serius terhadap pemahaman masyarakat Jateng terhadap elektabilitas seorang Ganjar, terhadap karakter kerakyatan seorang Ganjar," katanya dalam keterangannya, Sabtu (12/2) lalu.
Menurutnya, cara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyikapi penolakan tambang di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, berimplikasi serius terhadap elektabilitas dan komitmen dari politikus PDIP itu kepada rakyat.
Apalagi, Ganjar mengklaim punya video terkait warga Wadas, Purworejo yang sempat diamankan aparat polisi dan tidak menyeramkan karena warga pada main biliar dan diberi bingkisan.
Ganjar yang sebelum-sebelumnya terus mencitrakan diri sebagai kepala daerah pro rakyat kecil, akan dimaknai berbeda oleh masyarakat Wadas khususnya, juga oleh masyarakat luas pada umumnya. (rmol/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: