Januari Siap Diproduksi 2.400 Vaksin Covid-19
Mereka yang berminat untuk ikut akan direkrut secara sukarela.
"Siapa saja yang mau bisa, kami punya kantong-kantong penelitian, akan kami beri brosur siapa yang ingin ikut penelitian kami silakan mendaftar, itu sukarela," tambah Kusnandi
Diterangkannya, uji klinis tahap tiga ini juga dikerjakan bersama-sama dengan negara lain seperti India, Bangladesh, negara-negara Afrika dan Amerika Latin.
"Uji klinis I dan II dilakukan di China dengan hasil yang baik, sekarang uji klinis ketiga dilakukan di beberapa negara dengan harapan hasilnya baik sehingga vaksin ini bisa dipergunakan," ungkap Kusnandi.
Kusnandi mengakui Presiden Jokowi meminta uji klinis dapat dipercepat menjadi hanya 3 bulan saja tapi ditolaknya.
"Presiden mengatakan diusahakan vaksin ini cepat ada kalau bisa 3 bulan. Saya sampaikan tidak bisa 3 bulan karena kita harus melakukan dengan hati-hati dan dengan benar karena untuk uji klinis medis ada tata cara yang sudah diatur WHO, tidak boleh dipercepat karena nanti akhirnya tidak baik, malah vaksin ini tidak terpantau efek sampingnya dan manfaatnya," tambah Kusnandi.
Sementara itu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuty Lukito menegaskan pihaknya menjamin validitas protokol uji klinis vaksin COVID-19.
"Tentu saja Badan POM menjamin protokol dari uji klinis ini valid. Kami akan dampingi proses uji klinis ini sehingga nanti ada percepatan dalam pemberian izinnya, izin edarnya," ujarnya.
Dikatakannya, uji klinis vaksin COVID-19 sudah masuk tahap ketiga. Artinya, tahap yang paling penting dan sudah tahap lanjut.
"Artinya kita sudah hampir sampai pada menemukan dan memproduksi vaksin tersebut," kata Penny.
Sebelumnya tahap satu dan kedua yang merupakan tahap preklinis sudah dilalui.
Penny mengatakan, pihaknya secara paralel juga akan mendampingi proses produksi oleh Bio Farma, berkaitan dengan fasilitas sehingga pada saat uji klinis selesai, BPOM akan memberikan izin edar.
Sedangkan Ketua Pelaksana Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir mengingatkan yang terpenting dalam upaya pencegahan penyebaran virus Corona adalah disiplin mematuhi protokol kesehatan.
"Kita ketahui bahwa vaksin baru bisa beredar awal tahun depan, jadi dari sekarang sampai awal tahun depan penting sekali disiplin yang ada di masyarakat," katanya.
Menteri BUMN itu meminta masyarakat tetap perlu menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menerapkan tata laksana lainnya dalam protokol kesehatan. Salah satu kunci keberhasilan dalam penanganan COVID-19 adalah kepatuhan masyarakat dalam menaati protokol kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: