Ketua DPRD Jateng Dorong Regenerasi Dalang, Dorong Sanggar Seni Kelas Khusus Pedalangan
REGENERASI- Ketua DPRD Jawa Tengah (Jateng) Sumanto mendorong regenerasi dalang-Istimewa-radartegal.disway.id
"Sekarang ini minat masyarakat terhadap kesenian tradisional seperti wayang kulit sudah luntur. Kita abai terhadap budaya. Padahal dulu kita pas kecil kita rela berangkat naik sepeda dan nonton wayang semalam suntuk," ujar politisi PDI Perjuangan tersebut.
BACA JUGA: Pentaskan Wayang Kulit 30 Jam Nonstop dengan 23 Dalang, Ketua DPRD Jateng: Nguri-uri
BACA JUGA: Ketua DPRD Jateng Sumanto Digelari Bapaknya Wayang Kabupaten Karanganyar
Saat ini, lanjutnya, hanya sebagian masyarakat, terutama di desa-desa yang masih antusias menonton wayang kulit. Meski penyelenggara pentas terkadang harus menarik minat masyarakat tersebut dengan iming-iming hadiah atau doorprize.
Sumanto menambahkan, sejumlah inovasi juga perlu dilakukan demi menarik minat publik yang lebih luas.
Contohnya, sejumlah dalang mengadaptasi kisah-kisah kontemporer ke panggung wayang tanpa meninggalkan pakem utama. Pertunjukan wayang juga dibuat berdurasi pendek dan disiarkan melalui media sosial.
Berbagai pendekatan tersebut cukup efektif untuk menjembatani tradisi dan teknologi.
"Harus ada kepedulian dari kita untuk melestarikan wayang kulit. Termasuk anak-anak diajak nonton wayang. Kalau tidak begitu, pelestarian wayang kulit hanya menjadi slogan," tandasnya.
Anggota DPRD Kabupaten Karanganyar Eni Candrawati mengapresiasi langkah Sumanto yang memberikan aspirasi pentas wayang kulit tersebut. Hal tersebut menjadi bentuk nyata nguri-uri kesenian tradisional.
"Saya mengajak masyarakat menonton sampe selesai serta mendapat doorprize mesin cuci dan sepeda," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Jati Hariyanto juga mendorong pembentukan sanggar seni di wilayahnya.
Sebab, dengan adanya sanggar seni tersebut, Ketua DPRD Jateng Sumanto sudah berkomitmen untuk nanggap wayang kulit secara rutin.
"Pak Haji Sumanto ini sudah dua tahun ini nanggap wayang setiap bulan di kediaman beliau. Ini menjadi bentuk nguri-uri budaya putra asli Karanganyar. Atas nama Pemerintah Desa Jati saya ucapkan terima kasih," katanya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


