84 SPPG di Jawa Tengah Sudah Bersertifikat, Gubernur Instruksikan Dinkes Buat Posko MBG
PENINJAUAN- Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi saat meninjau langsung kondisi dapur SPPG di Jebres, Kota Surakarta pada Rabu, 8 Oktober 2025.-ISTIMEWA-Radartegal.disway.id
Menurutnya, SPPG yang ditinjau tersebut merupakan salah satu dari 84 SPPG di Jawa Tengah yang sudah mengantongi SLHS.
Luthfi menambahkan, setiap SPPG juga sudah diarahkan untuk membuat grup yang di dalamnya berisi personel SPPG, perwakilan wali murid, perwakilan anak-anak, kepala sekolah, termasuk ibu hamil dan menyusui.
Dengan begitu, harapannya akan ada dialog interaktif antar berbagai pihak, sehingga program MBG benar-benar bermanfaat bagi penerima.
Dinkes diinstruksikan buat posko MBG
Ahmad Luthfi dalam kesempatan itu juga menegaskan bahwa seluruh dinas kesehatan di kabupaten/kota sudah diinstruksikan untuk membuat Posko MBG.
Posko tersebut berfungsi sebagai tempat pengaduan, pengecekan, dan tanggap darurat ketika terjadi permasalahan.
"Posko ini sebagai media informasi, penetrasi, dan quick response (respon cepat) apabila terjadi apa-apa. Posko diadakan oleh dinas kesehatan, sudah seizin dari Kepala Badan Gizi Nasional (BGN). Ini menjadi model untuk wilayah kita, 1x24 jam posko harus ada orangnya (petugas)," tegasnya.
Kepala SPPG Jebres Kota Surakarta Jhoni Prabowo menambahkan, SPPG Jebres sudah beroperasi sejak 13 Januari 2025, dan mengantongi SLHS sejak Maret 2025.
BACA JUGA: Supplier Ikan Jadi Pemasok Program MBG, Kembangkan Usaha dengan Pinjaman BRI
BACA JUGA: UMKM Pemasok Program MBG Pakai KUR BRI, Sukses Tingkatkan Skala Usaha
Sampai saat ini tercatat melayani 3.308 sasaran. Terdiri atas 3.207 peserta didik tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK, serta 101 sasaran 3B yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Lebih lanjut, SPPG Jebres terus menjalin koordinasi dengan Dinas Kesehatan Surakarta dan Puskesmas Jebres untuk pengecekan lingkungan dan laboratorium secara berkala.
Baik hasil produksi seperti makanan, air maupun peralatan. Pengecekan juga dilakukan saat paket makanan bergizi gratis akan didistribusikan kepada penerima.
"Kami juga selalu melakukan pengecekan organoleptik. Jadi dari tampilan, warna, dan bau. Bahkan, ahli gizi kami selalu merasakan masakan yang kami masak. Sampel makanan tersebut juga bisa diuji," kata dia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


