Rumah BUMN Binaan BRI Antarkan UMKM Cemilan dari Dapur Rumah ke Etalase Bandara
Produk camilan yang awalnya Produk dapur rumahan kini masuk ke etalase bandara--
Materinya mencakup digital marketing, pemanfaatan data e-commerce, dan pembuatan konten.
“Alhamdulillah dari yang tadinya gaptek, sekarang sudah mulai mengerti sedikit-sdikit. Penjualan online sudah mulai jalan, meski toko offline masih penting. Yang masih pengen banget saya pelajari itu live TikTok dan bikin video produk,” ungkapnya.
BACA JUGA: Dorong Pemberdayaan Kaum Hawa, BNI Berdayakan Perempuan Disabilitas melalui Rumah BUMN Bekasi
BACA JUGA: Manfaatkan Pembiayaan BRI, UMKM dari Wilayah Kepulauan Jadi Pemasok Program MBG
Program ini juga membuka pintu bagi Enih untuk terhubung dengan berbagai peluang. Termasuk dukungan dari Kementerian UMKM serta Kementerian Pariwisata.
Di usia 49 tahun, Enih masih menyimpan target besar diantaranya meningkatkan kapasitas produksi, membentuk PT perseorangan, dan memperluas pasar. Ia percaya, digitalisasi adalah kunci untuk mengembangkan usaha lebih cepat.
“Kalau bisa, produk ini nggak cuma dijual di Jabodetabek, tapi sampai ke seluruh Indonesia. Saya juga pengen punya pabrik kecil sendiri,” ujarnya penuh semangat.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menjelaskan BRI terus menjalankan berbagai program pemberdayaan yang menyentuh masyarakat dan UMKM. Hingga akhir Juni 2025, BRI mengelola 54 Rumah BUMN dan telah melaksanakan lebih dari 16 ribu pelatihan.
BACA JUGA: 12,9 Juta UMKM Manfaatkan Platform Digital BRI LinkUMKM untuk Naik Kelas
“Melalui Rumah BUMN, BRI tidak hanya memberikan akses pelatihan dan pendampingan. Tetapi juga membuka jalan bagi para pelaku usaha untuk naik kelas dan go digital," ujarnya.
Pihaknya percaya, semakin banyak UMKM yang tumbuh dan berkembang, maka akan semakin kuat pula fondasi perekonomian bangsa.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


