Hadir di CJIBF 2025, Gubernur Janjikan Kemudahan dan Keamanan Investasi di Jawa Tengah
INVESTASI- Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi menjanjikan kemudahan dan keamanan investasi di Jateng.-ISTIMEWA-Radartegal.disway.id
Sehingga para pengusaha bisa fokus pada urusan produksi. Keuntungan selanjutnya adalah biaya investasi yang tidak mesti harus nominal besar.
BACA JUGA: 8 Desa Wisata Bersejarah di Jawa Tengah dengan Cerita Rakyat Ribuan Tahun yang Masih Hidup
BACA JUGA: 9 Motif Batik Langka dari Pekalongan yang Hanya Bisa Ditemukan di Jawa Tengah
Luthfi mengatakan bahwa investasi di Jateng menyasar padat karya, sehingga akan sama-sama menguntungkan. Bagi investor akan mendapatkan tenaga kerja terampil dan masyarakat bisa mendapatkan peluang kerja.
Berbagai program keberpihakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga dorong untuk meningkatkan kesejahteraan buruh di antaranya fasilitas daycare, koperasi buruh dan subsidi transportasi umum.
Sebagai informasi, target Investasi Jawa Tengah tahun 2025 sebesar Rp78,33 triliun. Hingga triwulan I terealisasi Rp21,85 triliun (27,89%).
Terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp7,77 triliun (36%) dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp14,08 triliun (64%).
Terdapat lima besar sektor realisasi investasi PMDN dan PMA yaitu industri tekstil, industri barang dan kulit alas kaki, industri karet dan plastik, industri makanan, industri perumahan, kawasan industri dan perkantoran.
Lima besar negara realisasi Investasi PMA yaitu Tiongkok, Korea Selatan, Hongkong (RRT), Singaputra dan Belanda.
Sementara investasi triwulan I tahun 2025 berhasil menyerap 97.550 tenaga kerja, dengan penambahan proyek sejumlah 20.431.
Terkait hal ini, Kepala Administrator KEK Kendal dan KEK Industrilopolis Batang Tjertja Karja Adil mengatakan, rugi besar jika tak ikut berinvestasi di Jateng.
Karena saat ini ada tren investasi masuk ke Jateng. Ada relokasi usaha dari China dan Korea masuk ke Batang dan Kendal.
Saat ini jumlah pelaku usaha di KEK Kendal ada 128 pengusaha. Di antaranya dari China, Korea, Jepang, Singapura, Malaysia. Sementara di KEK Batang ada 48 pelaku usaha.
Sementara itu, Deputi bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Riyatno mengatakan, Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi yang dinilai menarik oleh para investor.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


