Bak Pesta Besar, Kirab Budaya Museum Semedo Tegal Iringi Kembalinya Fosil Purba

Bak Pesta Besar, Kirab Budaya Museum Semedo Tegal Iringi Kembalinya Fosil Purba

KIRAB - Kirab Budaya mewarnai kembalinya fosil purba ke Museum Semedo, di Slawi, Kabupaten Tegal, Senin 24 November 2025. -Yeri Noveli-radartegal.disway.id

Ia juga memaparkan bahwa seluruh rangkaian acara bertajuk Maring Semedo Disit 2025, Warisan Budaya Berdaya, Bangga dan Bahagia Berbudaya akan berlangsung selama sepekan, mulai 24–30 November 2025. 

Setelah Kirab Budaya Museum Semedo, akan ada Pameran Temporer Wanara Seba di Gedung Korpri dan puncaknya Pagelaran Kolosal Babad Semedo di TRASA.

“Melalui Maring Semedo Disit 2025, masyarakat diajak melestarikan dan mempromosikan identitas budaya lokal agar tetap relevan dan dikenal luas. Target kami dua ribu pengunjung. Semoga ini bisa menggerakkan ekonomi rakyat secara inklusif,” ujarnya.

Dalam Kirab Budaya Museum Semedo tersebut, tampak lampu-lampu kota berpadu dengan suara gamelan, teriakan anak-anak, aroma jajanan kaki lima, hingga dentum musik panggung menambah meriah suasana.

Kerumunan warga berdiri berjajar di tepi jalan. Ada yang membawa kamera, ada yang menggendong anak, ada pula yang sekadar duduk santai sambil menikmati jagung bakar dari pedagang yang berjejer di seluruh sisi alun-alun.

Suasana meriah itu pecah begitu rombongan kirab mulai bergerak dari Gedung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menuju pintu masuk Pemkab Tegal.

Sekitar pukul 20.50 WIB, barisan depan tiba. Pasukan Pengibar Bendera tampil lebih dulu dengan atraksi yang memancing tepuk tangan panjang.

Disusul kemudian oleh penampilan Tari Topeng Endel yang anggun, Batik Carnival dengan kostum berwarna-warni, Karnaval Karawitan Budaya, hingga Barongan dari berbagai sanggar.

Dentuman Barongsai Adhi Dharma Slawi membuat anak-anak bersorak. Sementara Parade Pusaka Tosan Aji Patra Ganesha menghadirkan nuansa magis.

Tidak berhenti di situ, iring-iringan Pasukan Bergodo Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal ikut memeriahkan malam, sebelum kereta pusaka pembawa fosil purba melintas dan menjadi pusat perhatian. 

Di ujung barisan, musik Keroncong Orkestra Gita Puspita mengalun lembut, memberi penutup yang menenangkan untuk sebuah perayaan yang penuh warna.

Dari para pedagang yang kebanjiran pembeli, anak-anak yang menari mengikuti barongsai, hingga para pencinta sejarah yang berkaca-kaca melihat kereta pusaka lewat, Kirab Budaya Museum Semedo 2025 menjadi malam yang menyatukan berbagai generasi dalam satu ruang rasa: bangga menjadi bagian dari Tegal. Dan malam itu, sejarah benar-benar pulang kampung. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: